Menjaga martabat hakim di era tuntutan kesederhanaan bukanlah tentang memilih antara yang satu atau yang lain, melainkan tentang menemukan sintetis yang otentik dan berkelanjutan
Pendekatan psikologis diharapkan memperkokoh mentalitas dan integritas Sang Pejuang Integritas, sebab setiap pemikiran, prinsip, dan pergulatan batin yang dialaminya, berpengaruh dalam setiap keputusan yang diambilnya.
Dengan adanya putusan kasasi ini, menjadi yurisprudensi yang dapat digunakan hakim lainnya, dalam memeriksa dan memutus perkara serupa kaidah hukumnya.
Ibarat gema, setiap keputusan yang diambil akan beresonansi luas, menciptakan gelombang dampak yang terasa hingga ke setiap lapisan masyarakat, bahkan lintas generasi.
Hakim akan berusaha keras untuk tidak memihak, baik di dalam maupun luar pengadilan, serta tetap menjaga dan menumbuhkan kepercayaan masyarakat pencari keadilan.
Ketika para hakim bersatu menciptakan sistem kesejahteraan sendiri, kita sedang menyusun ulang paradigma dari sekadar “abdi negara” menjadi insan peradilan yang berdaulat secara ekonomi, bermartabat dalam tugas, dan sejahtera dalam kehidupan.