Hari Internasional Hakim Perempuan: Hakim Agung Nani Indrawati Sampaikan Pentingnya Peran Hakim Perempuan

Para pemantik dan peserta diskusi bersemangat dalam penyampaian mengenai gender equality, gender responsive, gender inclusivity, dan justice and rule of law.
Pada Senin, 10 Maret 2025, dilakukan kegiatan seminar dalam rangka memperingati hari internasional hakim perempuan. YM Hakim Agung Ibu Dr. Nani Indrawati sebagai Ketua Umum BPHPI memberikan closing remark pada kesempatan itu. Foto dokumentasi MA.
Pada Senin, 10 Maret 2025, dilakukan kegiatan seminar dalam rangka memperingati hari internasional hakim perempuan. YM Hakim Agung Ibu Dr. Nani Indrawati sebagai Ketua Umum BPHPI memberikan closing remark pada kesempatan itu. Foto dokumentasi MA.

MARINews, Jakarta-Dalam rangka memperingati hari internasional hakim perempuan, pada Senin, 10 Maret 2025, dilakukan kegiatan yang diselenggarakan oleh United Nation Development Program bertempat di UN Conference Bangkok Thailand.

Kegiatan yang dilakukan melalui zoom online itu, dihadiri beberapa pembicara dan sambutan diantaranya: Chanakarn Theeravechpolkul sebagai President of Supreme Court of Thailand, Hannah Lim dari ADB, Rida Tahir sebagai Woman Advocate Pakistan, Prof. Dr. Arskal Salim sebagai sekretaris Direktorat Umum Kementerian Agama, serta YM Hakim Agung Dr. Nani Indrawati sebagai Ketua Umum BPHPI yang juga memberikan closing remark.

Sesi diskusi ini menampilkan topik “Shift Underway: Woman Judges in Asia”. Peserta dari kegiatan ini sebagian besar berasal dari Asia, di antaranya Indonesia, Pakistan, Thailand, Filipina. 

Para pemantik dan peserta diskusi bersemangat dalam penyampaian mengenai gender equality, gender responsive, gender inclusivity, justice and rule of law.

Pada kesempatan tersebut YM Hakim Agung Dr. Nani Indrawati menyampaikan pentingnya peran perempuan dalam penegakkan hukum, utamanya Hakim Perempuan. Saat ini di Indonesia jumlah hakim perempuan mengalami kenaikan daripada periode sebelumnya, dan bagaimana cara meningkatkan kepemimpinan hakim perempuan di Indonesia, serta berusaha untuk mengatasi hambatan dan tantangan. 

Untuk itu, Badan Perhimpunan Hakim Perempuan Indonesia (BPHPI) mulai melakukan perkaderan terhadap calon-calon pimpinan hakim perempuan yang berpotensi dan berintegritas. 

LeIP gelar diskusi peringatan Hari Internasional Hakim Perempuan

YM Hakim Agung Ibu Dr. Nani Indrawati sebagai Ketua Badan Perhimpunan Hakim Perempuan Indonesia (BPHPI) menjadi pembicara pada diskusi yang diselenggarakan LeIP. Foto dokumentasi MA

Lembaga Kajian dan Advokasi Independensi Peradilan (LeIP) pada Senin, 10 Maret 2025, juga menggelar diskusi online bertema Ethic of Care dan Hakim Perempuan.

YM Hakim Agung Dr. Nani Indrawati sebagai Ketua Badan Perhimpunan Hakim Perempuan Indonesia (BPHPI) juga menjadi pembicara diskusi tersebut. Pembicara lainnya adalah Siti Mazumah sebagai Koordinator Nasional Forum Pengada Layanan, Sukma Violeta sebagai anggota Komisi Yudisial, Tanziel Azizi sebagai Direktur Lembaga Kajian dan Advikasi Independensi Peradilan, Violla Reininda sebagai pengajar STH Indonesia Jentera, dengan moderator yaitu Fajri Nursyamsi.

Pada kesempatan ini Sukma Violeta dari Komisi Yudisial menyampaikan presentasi mengenai pembentukan hakim perempuan berintegritas tinggi, kompeten dan sensitif gender. Dengan cara melakukan proses rekrutmen melalui metode seleksi administrasi, seleksi kualitas dan seleksi kepribadian.

Saat ini Hakim Agung perempuan berjumlah 8 dari 45 orang Hakim Agung atau sekitar 17,7%. Setelah melakukan seleksi, Komisi Yudisial akan mengirimkan nama-nama calon Hakim Agung kepada Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Pada akhirnya yang memutuskan nama-nama Hakim Agung yang lulus seleksi final adalah DPR. 

Penulis: Ria Resti Dewanti
Editor: Tim MariNews