Tahukah Kalian, Jika Penempatan Petunjuk Arah Evakuasi Harus Sejajar dengan Mata?

Pengadilan Negeri (PN) Sawahlunto bekerja sama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sawahlunto pada Senin (21/4), menggelar Sosialisasi dan Simulasi Tanggap Darurat Gempa Bumi dan Bencana.
PN Sawahlunto menggelar Sosialisasi dan Simulasi Tanggap Darurat Gempa Bumi dan Bencana bekerja sama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sawahlunto pada Senin (21/4/2025).  Foto dokumentasi PN Sawahlunto
PN Sawahlunto menggelar Sosialisasi dan Simulasi Tanggap Darurat Gempa Bumi dan Bencana bekerja sama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sawahlunto pada Senin (21/4/2025). Foto dokumentasi PN Sawahlunto

MARINews, Sawahlunto-Dalam rangka menumbuhkan kesadaran kesiapsiagaan bencana, Pengadilan Negeri (PN) Sawahlunto bekerja sama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sawahlunto pada Senin (21/4), menggelar Sosialisasi dan Simulasi Tanggap Darurat Gempa Bumi dan Bencana.

Kegiatan tersebut diikuti oleh para hakim, panitera, sekretaris, pejabat struktural, pejabat fungsional, ASN dan PPNPN dari PN Sawahlunto.

Ketua PN Sawahlunto Tofan Husma Pattimura, S.H., didampingi Wakil Ketua PN Sawahlunto, Devid Aguswandri, S.H., M.H membuka secara resmi kegiatan tersebut.

Dalam sambutannya, Tofan menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasih kepada BPBD Kota Sawahlunto atas kerja sama yang terjalin dalam rangka memberikan sosialisasi dan edukasi terkait simulasi tanggap darurat gempa bumi dan bencana.

Lebih lanjut, Tofan menjelaskan, PN Sawahlunto telah membuat jalur evakuasi dan titik kumpul apabila terjadi keadaan darurat. Ketua PN Sawahlunto kemudian mengharapkan agar BPBD Kota Sawahlunto dapat memberikan saran dan masukan terkait penempatan petunjuk arah evakuasi dan posisi titik kumpul di PN Sawahlunto.

Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kota Sawahlunto, Drs. Dedi Ardhona, M.Si., mengucapkan terima kasih kepada PN Sawahlunto karena telah mengundang BPBD Kota Sawahlunto untuk berbagi informasi terkait simulasi tanggap darurat gempa bumi dan bencana.

“Sudah menjadi bagian tugas kami untuk memberikan sosialisasi kepada seluruh stakeholder di Kota Sawahlunto. Mengingat, Kota Sawahlunto lebih banyak longsor, angin puting beliung dan kemungkinan terjadinya gempa bumi,” ujar Dedi dalam sambutannya.

Atas terlaksananya kegiatan ini, Dedi berharap para hakim dan aparatur PN Sawahlunto tidak panik dan siaga untuk melakukan evakuasi mandiri sesuai dengan jalur evakuasi yang telah ditentukan dan apabila memungkinkan dapat membantu rekan-rekan yang mungkin kesulitan dalam melakukan evakuasi mandiri. Dengan demikian, tidak ada akibat lanjutan pada saat terjadi bencana.

Kegiatan yang diselenggarakan di Conference Room PN Sawahlunto tersebut dilanjutkan dengan sosialiasi dari Koordinator Lapangan BPBD Kota Sawahlunto Susilo Aji P., mengenai mitigasi dan evakuasi diri saat terjadi gempa bumi.

Dalam pemaparannya, Susilo menyarankan agar titik kumpul berada di daerah yang aman, lapang, bebas bangunan dan dibedakan dari daerah parkiran mobil/motor, terlihat secara luas, mudah dijangkau dan mampu menampung pengungsi dalam jumlah banyak.

Sementara itu, penempatan petunjuk arah evakuasi harus sejajar dengan mata, tidak lebih rendah atau lebih tinggi dari mata manusia. Susilo menambahkan, hal ini karena pada saat gempat terjadi dianjurkan untuk menunduk dan berlindung.

Susilo turut memberikan beberapa tips yang harus dilakukan ketika mengevakuasi diri saat terjadi gempa, yaitu:

1. Bersembunyi di “segitiga kehidupan”. Apabila gempa bumi berguncang keras dan sedang berada di dalam bangunan serta cukup membahayakan apabila keluar dari bangunan, sebaiknya bersembunyi terlebih dahulu di tempat yang aman seperti berlindung di “segitiga kehidupan” atau pada sisa ruang kosong di sebelah benda yang kokoh seperti, di sudut ruangan, sebelah sofa/meja yang kokoh dan lain sebagainya. Hindari lemari ataupun barang besar lainnya yang berpotensi jatuh. Merunduklah secara perlahan, lalu lindungi kepala dnegan tangan dan bersembunyi.

2. Segera kunci kursi roda dengan rem yang disediakan, apabila menggunakan kursi roda. Lindungi kepala dengan tangan dan menunduklah sedalam mungkin. Pastikan kepala aman dari kemungkinan tertimpa benda berat.

3. Hindari menggunakan lift. Apabila gempa telah reda dan memiliki kesempatan untuk keluar, maka segera keluar dari bangunan. Sebaiknya, lewati tangga dan jangan lupa untuk menutupi area kepala selama proses evakuasi.

4. Jika terjebak di reruntuhan, sebisa mungkin buatlah suara dengan mengetuk-ngetukan benda di sekitar yang akan menarik perhatian petugas evakuasi.

5. Jauhi bangunan tinggi dan berkumpulah di tempat yang lapang. Ketika telah di luar bangunan, hindari bangunan tinggi seperti tiang listrik, pohon, atau benda lain yang dapat runtuh akibat guncangan gempa.

6. Tetap waspada dan perhatikan sekitar, karena seringkali terjadi gempa susulan dengan guncangan yang bisa saja lebih besar daripada sebelumnya. Jika situasi memungkinkan untuk masuk ke dalam bangunan, matikan listrik di bangunan untuk mencegah terjadinya konsleting yang memperburuk keadaan. Hal ini disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang dialami. Cobalah untuk menyelamatkan diri sendiri terlebih dahulu.

Usai sosialisasi, kegiatan dilanjutkan dengan simulasi tanggap darurat gempa bumi yang dipandu langsung oleh Susilo. Simulasi dilaksanakan dengan tertib dan lancar oleh ketua, wakil ketua, para hakim dan seluruh aparatur PN Sawahlunto dengan melakukan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Berlindung di segitiga kehidupan;

2. Berjalan cepat keluar ke arah titik kumpul apabila situasi gempa sudah mereda;

3. Melakukan pemeriksaan jumlah hakim dan pegawai yang telah berada di titik kumpul;

4. Tim Evakuasi PN Sawahlunto melakukan penyisiran/pemeriksaan gedung mencari hakim atau pegawai yang tertinggal;

5. Korban dievakuasi keluar gedung untuk segera diberikan pertolongan pertama;

6. Tim Evakuasi PN Sawahlunto menghubungi kantor kesehatan terdekat untuk meminta bantuan;

7. Tim Evakuasi PN Sawahlunto menghubungi Kantor BPBD untuk memastikan situasi terkini apakah sudah aman atau belum. Hal ini berkaitan dengan potensi terjadinya gempa susulan;

8. Tim Evakuasi PN Sawahlunto menginfokan situasi terkini kepada seluruh hakim dan pegawai;

Semoga kegiatan Sosialisasi dan Simulasi Tanggap Darurat Gempa Bumi dan Bencana ini dapat menjadi bekal pengetahuan untuk evakuasi mandiri dan sebagai pengingat bagi seluruh hakim, aparatur PN Sawahlunto dan seluruh pembaca MARINews, agar selalu siaga dan waspada dalam menghadapi berbagai situasi darurat, khususnya bencana alam gempa bumi.

Penulis: Nadia Yurisa Adila
Editor: Tim MariNews