Mural Kontroversial Bansky: Simbol Kritik atas Penindasan dan Ketidakadilan Hukum

Mural tersebut dibuat karena berkaitan dengan penangkapan besar-besaran lebih dari 900 orang, termasuk 857 orang karena mendukung Palestine Action
Mural kontroversial yang diunggah Bansky. Foto : Tangkapan layar instagram @Bansky
Mural kontroversial yang diunggah Bansky. Foto : Tangkapan layar instagram @Bansky

Aksi seniman jalanan, Banksy di London, Inggris, dengan membuat mural kontroversial baru-baru ini di tembok gedung Pengadilan Tinggi di London. 

Dilansir dari media sosial pribadi Instagram @bansky karya tersebut diunggah pada Senin, 8 September 2025.

Mural tersebut adalah gambar pengunjuk rasa atau demonstran yang tergeletak di tanah tampak memegang poster berlumuran darah, sementara seorang hakim dengan rambut palsu tradisional dan gaun hitam memukulnya dengan palu .

Mural tersebut diberi nama “Royal Courts of Justice London” atau Pengadilan Kerajaan London.

Dilansir dari berbagai media, Mural ini merupakan simbol kritik atas penindasan dan ketidakadilan hukum. 

Mural tersebut dibuat karena berkaitan dengan penangkapan besar-besaran lebih dari 900 orang, termasuk 857 orang karena mendukung Palestine Action dan 33 lainnya atas pelanggaran seperti penyerangan, dengan 17 kasus melibatkan kekerasan terhadap petugas polisi dalam unjuk rasa  protes dan menentang pelarangan pemerintah inggris serta mendukung kelompok aksi Palestina (Palestine Action) pada akhir pekan lalu.
 
Inggris melarang Palestine Action sebagai organisasi teroris pada Juli 2025, menjadikannya sebuah kejahatan karena menjadi anggota atau mendukung kelompok tersebut.

Penetapan itu dilakukan setelah beberapa anggotanya menerobos masuk ke pangkalan Angkatan Udara Kerajaan dan merusak pesawat-pesawat militer.

Karena itu, apabila ada kelompok yang bergabung dalam anggota Palestine Action maka akan dikenakan pasal tentang terorisme.

Sebelumnya, ramai di pemberitaan Polisi Inggris bentrok dengan para pengunjuk rasa di luar Gedung Parlemen pada Sabtu 6 September 2025. 

Palestine Action sendiri kini tengah menggugat keputusan pelarangan tersebut di Pengadilan Tinggi, dengan sidang dijadwalkan pada 25 September mendatang.

Mengutip laman Hukumonline, Royal Court of Justice adalah pengadilan tinggi di London, tepatnya di Jalan Strand yang telah berdiri megah sejak 1866. 

Royal Court of Justice merupakan pengadilan tingkat pertama untuk semua kasus hukum perdata yang bernilai tinggi dan sangat penting. 

Royal Court of Justice juga menjadi tempat banding untuk semua perkara perdata maupun pidana. 

Tak butuh waktu lama, dalam video yang beredar di X (sebelumnya twiiter), petugas keamanan menjaga ketat dan langsung menutupi karya tersebut menggunakan seng dengan dibantu dua orang petugas berbaju putih hitam yang berjaga. 

Pemerintah setempat juga telah memerintahkan menghapus mural Banksy, karena bangunan tersebut merupakan gedung  bergaya kebangkitan gotik Victoria yang telah berusia 143 tahun, dengan berstatus cagar budaya dan situs bersejarah paling penting di negara serta dilindungi oleh Undang-undang

Sebelumnya, Banksy adalah seorang seniman grafiti misterius asal Inggris. 

Banksy memulai kariernya dengan melukis gedung-gedung dengan cat semprot di Bristol, Inggris. 

Ia dikenal sebagai seniman protes yang kuat pandangan politiknya dan memiliki unsur provokatif, satir dan politis. 

Tak jarang, banyak karya seninya yang telah ia pamerkan dan menampilkan di tempat umum. 

Ia juga kerap menampilkan karyanya melalui media sosial di Instagram pribadinya @bansky.

Penulis: Sadana
Editor: Tim MariNews