Muamar Azmar Mahmud Farig Muamar Azmar Mahmud Farig Hakim pada Pengadilan Negeri Kotabumi

Hakim pada Pengadilan Negeri Kotabumi bersertifikasi Hakim Anak, Mediator.

Konten
Senin, 21 April 2025 15:25 WIB

Karangan Bunga pada Pelantikan Pejabat Pengadilan: Kritik Semiotik atas Simbolisme Seremonial

Karangan bunga dalam pelantikan pejabat pengadilan bukan sekadar ornamen seremonial. Ia adalah bagian dari praktik simbolik yang menyampaikan makna sosial tertentu dan berpotensi menciptakan persepsi negatif terhadap independensi peradilan.

Kamis, 17 April 2025 11:12 WIB

Penerapan dan Kritik Atas Penggunaan Teknologi Berbasis Prinsip Predictive Justice di Pengadilan

Dengan pendekatan yang tepat, predictive justice dapat menjadi prinsip yang berharga dalam meningkatkan sistem peradilan, asalkan digunakan dengan cara yang menjunjung tinggi prinsip-prinsip keadilan, transparansi, dan hak asasi manusia.

Jumat, 4 April 2025 08:27 WIB

Semiologi di Pengadilan: Analisis Tanda dan Makna dalam Proses Peradilan

Pengadilan merupakan arena di mana berbagai sistem tanda berinteraksi dan dielaborasi untuk mengkonstruksi makna dan kebenaran hukum.

Jumat, 21 Maret 2025 14:44 WIB

Hiperrealisme di Pengadilan: Konsep dan Penerapannya

Pendekatan ini mengakui keterbatasan epistemik dalam mengakses realitas objektif, tetapi tetap berkomitmen pada pencarian kebenaran melalui proses dialogis dan reflektif.

Kamis, 20 Maret 2025 15:35 WIB

Pendekatan Kuantum dalam Pemeriksaan Perkara di Pengadilan

Saat teknologi kuantum terus berkembang, sistem peradilan perlu beradaptasi dengan membuat kerangka hukum yang sesuai untuk mengatur penggunaan teknologi ini.

Selasa, 18 Maret 2025 17:17 WIB

Humor dalam Ruang Pengadilan: Antara Lelucon dan Keadilan

Di Indonesia, persidangan yang melibatkan lelucon sering memicu diskusi tentang batas-batas profesionalisme dan etika dalam ruang pengadilan.

Selasa, 18 Maret 2025 15:05 WIB

Hakim Marah di Persidangan: Antara Ketegasan dan Emosi

Meskipun hakim adalah manusia yang memiliki emosi, profesionalisme mengharuskan mereka untuk mengendalikan ekspresi emosi tersebut dengan tepat.