Berkurban Sapi di Masjid Nurul Huda Dharmasraya: Refleksi Iman dan Wujud Keadilan Sosial

Keadilan sejati tidak cukup ditegakkan di ruang sidang, melainkan harus turut dirasakan di tengah masyarakat. Melalui tindakan sederhana namun bermakna seperti kurban.
Iqbal Lazuardi, Hakim Pengadilan Negeri Pulau Punjung, turut menunaikan ibadah kurban dengan berkurban satu ekor sapi di Masjid Nurul Huda, yang terletak di Nagari Sungai Kambut, Kecamatan Pulau Punjung, Kabupaten Dharmasraya. Foto dokumentasi pribadi
Iqbal Lazuardi, Hakim Pengadilan Negeri Pulau Punjung, turut menunaikan ibadah kurban dengan berkurban satu ekor sapi di Masjid Nurul Huda, yang terletak di Nagari Sungai Kambut, Kecamatan Pulau Punjung, Kabupaten Dharmasraya. Foto dokumentasi pribadi

MARINews, Dharmasraya-Nuansa Iduladha masih terasa hangat di tengah masyarakat Dharmasraya. Hakim Pengadilan Negeri Pulau Punjung Iqbal Lazuardi, turut menunaikan ibadah kurban dengan berkurban satu ekor sapi di Masjid Nurul Huda, yang terletak di Nagari Sungai Kambut, Kecamatan Pulau Punjung, Kabupaten Dharmasraya.

Prosesi penyembelihan hewan kurban dilaksanakan pada pagi hari dengan suasana yang khidmat, disaksikan oleh warga sekitar yang turut hadir dan menyambut dengan penuh kebersamaan.

Bagi Iqbal, ibadah kurban bukan sekadar ritual keagamaan, melainkan refleksi dari ketulusan hati dalam mendekatkan diri kepada Allah SWT serta memperkuat nilai keimanan dan ketakwaan. Lebih dari itu, kurban juga menjadi cara konkret untuk menghadirkan keadilan sosial dalam kehidupan bermasyarakat.

“Berkurban adalah momen untuk menyadari bahwa setiap rezeki yang kita miliki adalah titipan. Di dalamnya ada hak orang lain yang harus kita tunaikan,” ujar Iqbal. “Ini bukan sekadar menyembelih hewan, tetapi juga menyembelih ego, menumbuhkan empati, dan menghadirkan keadilan sosial secara nyata,” ucap dia lagi.

Sebagai seorang hakim, Iqbal menekankan, keadilan sejati tidak cukup ditegakkan di ruang sidang, melainkan harus turut dirasakan di tengah masyarakat. Melalui tindakan sederhana namun bermakna seperti kurban, seorang penegak keadilan dapat menyentuh sisi-sisi kemanusiaan yang sering terabaikan.

“Keadilan sosial bukan hanya tentang keputusan hukum, tetapi juga tentang bagaimana kita peduli, hadir, dan berbagi. Ibadah kurban mengajarkan bahwa kesetiaan pada nilai kebenaran selalu menuntut pengorbanan,” tambahnya.

Daging kurban dari Masjid Nurul Huda didistribusikan kepada masyarakat sekitar yang membutuhkan, sebagai upaya memperkuat solidaritas sosial dan menjembatani kesenjangan. Dalam suasana kebersamaan tersebut, tumbuh harapan bahwa semangat Iduladha dapat menjadi titik tolak untuk menumbuhkan keadilan yang lebih merata baik di ruang hukum maupun dalam kehidupan sosial sehari-hari.
 

Penulis: Iqbal Lazuardi
Editor: Tim MariNews
Copy