Hari Raya Kuningan merupakan bagian penting dari rangkaian suci keagamaan umat Hindu, yang dirayakan sepuluh hari setelah Galungan. Jika Galungan melambangkan kemenangan Dharma atas Adharma, maka Kuningan menjadi penegasan rasa syukur dan penghormatan kepada para leluhur yang telah turun ke dunia selama masa Galungan.
Pada hari ini, umat Hindu meyakini bahwa roh leluhur kembali ke alamnya, sehingga persembahan dan doa dilakukan dengan penuh ketulusan untuk mengiringi kepergian mereka.
Secara filosofis, Kuningan mengajarkan tentang keseimbangan antara dunia rohani dan dunia nyata.
Sesajen kuning menjadi simbol utama perayaan ini, melambangkan kemurnian, kebijaksanaan, dan harapan agar kehidupan senantiasa berada dalam lindungan Tuhan Yang Maha Esa.
Dalam kehidupan berbangsa yang majemuk, perayaan Kuningan menjadi penanda pentingnya sikap saling menghargai keyakinan dan tradisi setiap warga negara. Keberagaman bukan hanya realitas sosial, tetapi juga kekuatan yang mempersatukan.
Nilai-nilai ini sejalan dengan semangat lembaga peradilan dalam menjaga keadilan yang adil, setara, dan berkeadaban. Di lingkungan Mahkamah Agung dan badan peradilan, penghormatan terhadap hari raya keagamaan tercermin melalui kebijakan libur fakultatif bagi pegawai beragama Hindu.
Kebijakan ini memberikan ruang bagi aparatur peradilan untuk menjalankan ibadah dengan khusyuk tanpa mengabaikan tugas kedinasan. Hal tersebut menunjukkan bahwa aspek spiritual juga bagian dari kesejahteraan dan profesionalitas pegawai.
Kuningan membawa pesan moral yang sejalan dengan tugas mulia aparatur peradilan—bahwa menjaga kemurnian hati adalah bagian dari menjaga integritas profesi. Seorang hakim maupun aparatur peradilan dituntut untuk bertindak bijaksana dan menjaga kejernihan nurani dalam setiap keputusan.
Nilai-nilai sucinya Kuningan menjadi refleksi bagi seluruh insan peradilan untuk memperkuat komitmen menghadirkan keadilan bagi masyarakat.
Pada hari yang penuh makna ini, marilah kita memperkokoh toleransi, kebersamaan, dan saling menghormati di lingkungan kerja. Spirit Kuningan mengingatkan kita bahwa keseimbangan, ketenangan, dan ketulusan hati adalah fondasi dalam menjalankan pengabdian.
Selamat Hari Raya Kuningan kepada seluruh aparatur peradilan yang merayakan. Semoga kedamaian, kebijaksanaan, dan cahaya Dharma selalu menyertai kita semua.