Jurnalis yang Kasihan

Novel ini bikin candu. Tidak bisa berhenti jika belum habis. Namun ketika akan habis, serasa tidak ingin menyudahinya, tidak bisa lepas dari Nadira, Tara, dan seluruh kisahnya.
Sampul novel Nadira karya Leila S. Chudori . Foto istimewa
Sampul novel Nadira karya Leila S. Chudori . Foto istimewa

Mengingat ibu
Aku melihat janji baik kehidupan
Mendengar suara ibu
Aku percaya akan kebaikan hati manusia
Melihat foto ibu
Aku mewarisi naluri kejadian alam semesta
Sajak Ibunda

Rendra

Puisi di atas dibacakan Niko kepada Nadira. Saat itu merupakan tahun keempat bagi Nadira kehilangan ibunya yang ditemukannya mati di lantai. Bunuh diri. Selama empat tahun itu Nadira oleng. Mentalnya bermasalah. Hidupnya tidak jejag. Lalu hadirlah Niko, seorang aktivis yang telah membuat kelabunya Nadira perlahan berubah merah jambu. Nadira jatuh hati padanya.

Puisi itu dibisikan Niko sambil menggenggam tangan Nadira. Mereka lalu menikah, kemudian mereka memiliki Jodi. Tidak lama usia pernikahan mereka, tiga tahun saja. Niko diketahui Nadira telah berselingkuh bahkan lebih dari dua perempuan. Nadira makin malang. 

Nadira adalah tokoh yang hidup dalam Novel karya Leila S. Chudori yang berjudul Nadira. Seorang jurnalis cerdas, pendiam, dan agak “bermasalah” mentalnya. 

Nadira hidup di novel karya penulis favoritku Leila S. Chudari. Diceritakan dengan gaya yang sangat Leila dan selalu membuat aku sebagai pembaca setianya terwah-wah dengan alur cerita yang dibuatnya.

Novel terbitan Kepustakaan Populer Gramedia ini terbit pertama kali pada Maret 2015. Saya membaca cetakan kedelapan, Maret 2024. 

Nadira adalah anak ketiga dari tiga bersaudara. Cerdas, cantik, telaten, pendiam, dan suka menulis sejak kecil. Di usianya yang ke-11, ia sudah menulis cerpen dan ditayangkan di surat kabar. Uang hasil menulis ia kumpulkan untuk jajan.

Namun malang, suatu ketika sang kaka, Yu Nina, mengira itu adalah uang hasil curian. Yu Nina menenggelamkan kepala Nadira berkali-kali ke jamban agar ia mengatakan, uang itu adalah hasil curian. Ketika Nadira menjawab tidak, maka kepalanya akan dimasukkannya lagi ke dalam jamban. Air matanya bercampur dengan air kencing. Kasihan Nadira.

Nadira adalah seorang jurnalis yang cukup cakap di bidangnya. Ia adalah penulis yang diandalkan di majalah Tera, tempatnya bekerja, khususnya di bidang kriminalitas dan hukum. Di kantor majalah tersebut ada Utara Bayu (Tara), atasannya Nadira. Lelaki itu mencintai Nadira. Namun Nadira tidak. Ketika Nadira menikah dengan Niko. Tara di situ. Ketika Nadira bercerai. Tara di situ. Namun Nadira belum juga menyadari, tidak mau menyadari tepatnya, kalau Tara yang terbaik untuknya. Selepas cerai dengan Niko, Nadira menenangkan diri pergi ke Kanada dengan Jodi, anaknya.

Dua tahun setelah itu, ia baru menyadari bahwa Tara yang terbaik untuknya. Ia pulang ke Indonesia dengan tujuan menemui Tara dan menyatakan ia pun mencintainya. Namun sayang, Tara sudah tidak di situ. Ia memilih menikah dengan Novena, perempuan yang sedari dulu memendam cinta untuknya. Kasihan Nadira. 

Cerita Nadira ditulis dengan gaya khas Leila yang membuat pembaca terkesima dengan alur yang dibuatnya. Dibuat kagum dengan tokoh-tokoh rekannya, dan dibuat sedikit “gemeez” dengan endingnya. 

Novel ini bikin candu. Tidak bisa berhenti jika belum habis. Namun ketika akan habis, serasa tidak ingin menyudahinya, tidak bisa lepas dari Nadira, Tara, dan seluruh kisahnya. 

Leila S. Chudori adalah salah satu penulis pavorit saya. Karya-karyanya seperti Pulang, Laut, Alam, dan Nadira telah membuatku jatuh hati. Cara menulis, caranya menggambarkan tokoh-tokohnya, caranya mencipta alur, semua-muanya membuat saya kagum. Banyak hikmah yang bisa diambil dari karya-karyanya. 

Leila adalah penulis yang sejak 1989 bekerja sebagai wartwan di majalah Tempo. Ia adalah penggagas dan penulis skenario drama televisi yang berjudul Dunia Tanpa Koma yang menampilkan Dian Sastrowardoyo sebagai aktor utamanya, drama ini tayang di RCTI pada 2006. Drama ini meraih penghargaan Sinetron Terpuji Festival Film Bandung 2007, karena drama itu, Leila menerima penghargaan sebagai penulis scenario drama televisi terpuji pada festival yang sama. 

So, happy reading