Keluarga Birling yang kaya raya sedang merayakan pertunangan putri mereka, Sheila, dengan Gerald Croft, yang nantinya melakukan merger perusahaan,.
Ayah Sheila, Arthur Birling, seorang pengusaha pabrik yang sukses dan sombong, terlihat tengah memberikan nasihat kepada Gerald tentang bisnis dan kehidupan.
Dalam kesempatan itu, Arthur memberikan nasihat bahwa kasta para pekerja harus tetap tidak mengetahui apapun tentang hak-hak mereka, agar perusahaan bisa memaksimalkan keuntungan. Beberapa politisi juga harus didekati dan melakukan berbagai cara untuk mengamankan posisi perusahaan.
Namun, malam perayaan mereka tiba-tiba terganggu oleh kedatangan pria yang memperkenalkan diri sebagai Inspektur Goole. Sang inspektur mengumumkan bahwa seorang wanita muda bernama Eva Smith wanita muda yatim piatu, baru saja meninggal karena bunuh diri dengan menelan disinfektan. Ia datang untuk menyelidiki keterlibatan keluarga Birling dalam kematian wanita tersebut.
Dimulai dari Arthur Birling, inspektur mulai menginterogasi satu per satu anggota keluarga dan Gerald. Terungkap bahwa Arthur pernah memecat Eva dari pabriknya karena memimpin pemogokan untuk kenaikan upah.
Eva merupakan gadis yang cerdas dan berpengetahuan luas meskipun dia miskin dan yatim piatu, Arthur menganggapnya sebagai ancaman, mencoba menawarkan posisi namun Eva menolak semua demi keadilan seluruh karyawan.
Setelah dipecat, Eva mendapatkan pekerjaan baru di sebuah butik. Sheila sempat mendatangi butik itu dan mencoba pakaian baru. Namun karena cemburu pada Eva, seorang pekerja yang lebih cantik darinya, dia marah dengan tatapan sinis. Kemudian, Sheila menggunakan pengaruhnya sebagai seorang anak pemilik pabrik tekstil, membuat Eva kembali dipecat dari pekerjaannya.
Gerald pun ternyata pernah memiliki hubungan asmara dengan Eva, yang saat itu menggunakan nama Daisy Renton, Eva mengubah namanya agar lebih mudah mencari pekerjaan setelah dipecat karena Sheila. Gerard menyelamatkan Eva dari situasi sulit dan mereka menjalin kasih sebelum Gerald mengakhirinya karena Eva adalah kelas pekerja.
Sybil Birling, istri Arthur Birling, yang aktif dalam organisasi amal wanita, ternyata pernah menolak permintaan bantuan Eva yang sedang hamil, kelaparan, dan putus asa. Padahal, Eva mengajukan permohonan bantuan amal tersebut dengan penuh tanggung jawab dan mentaati semua prosedur aturan yang berlaku, tanpa ada keinginan untuk melakukan penipuan, namun karena Eva adalah wanita hamil yang tidak bersuami sah dan mengatakan mereka tidak menikah karena perbedaan kasta dan ekonomi, Sybil Birling mengusirnya, seolah menganggap Eva adalah wanita murahan dan memang seharusnya tidak pernah bermimpi menikahi keluarga kaya.
Terakhir, Eric Birling mengungkapkan bahwa dia lah yang memperkosa Eva pada saat mabuk. Eric telah memaksa Eva yang kelaparan di tepi jalan, lemas tidak bisa melawan, untuk melakukan persetubuhan dengan Eva dan menghamilinya. Eric Birling lah yang telah menghamili Eva di luar pernikahan.
Ia kemudian mencuri uang dari perusahaan ayahnya karena menyadari bahwa perusahaan ayahnya banyak melakukan manipulasi dan eksploitasi untuk meraih keuntungan dari gaji kecil para karyawannya, untuk memberikan makan pada Eva yang sedang hamil, namun Eva menolak uang curian tersebut.
Eva juga menolak untuk dinikahi oleh Eric karena berbeda kasta dengannya dan Eva takut semakin menderita. Hingga setelah segala kejadian yang terjadi, di tengah keputusasaan hidup, Eva mengakhiri hidupnya dengan meminum cairan disinfektan dengan bayi dalam perutnya.
Seiring dengan terungkapnya keterlibatan masing-masing anggota keluarga, Inspektur Goole menyampaikan pidato yang penuh penekanan tentang tanggung jawab sosial dan konsekuensi dari tindakan mereka. Akibat dari tindakan mereka, seseorang begitu menderita dan putus asa.
Kemudian dia menyatakan, masing-masing dari mereka telah melakukan kejahatan dan menyebabkan kematian bagi Eva, Ia meninggalkan keluarga Birling yang terguncang dan penuh rasa bersalah. Arthur Birling dan keluarga nya pun mulai ketakutan apabila semua manipulasi dan kelicikan keluarga mereka untuk mempertahankan kekayaan terbongkar, dibalik nama besar keluarganya sebagai keluarga kaum borjuis.
Arthur yang masih berjiwa feodal kemudian menawarkan uang dan jabatan pada Inspektur Google untuk tutup mulut dan jangan sampai membongkar kebusukan perusahaannya, meskipun ada banyak jiwa menderita yang adalah karyawannya. Namun, Google mengancam bahwa keadilan harus ditegakkan dan mereka semua terlibat.
Setelah inspektur pergi, keluarga Birling mulai meragukan keasliannya. Arthur menelepon kepala polisi dan memastikan bahwa tidak ada inspektur bernama Goole di kepolisian. Mereka mulai merasa lega dan berusaha meyakinkan diri bahwa mereka tidak bersalah karena inspektur itu palsu. Dari rasa bersalah yang telah memudar dan perasaan kembali aman, mereka semua kembali berpesta dan tertawa seolah tidak mengorbankan siapapun dan terjadi apapun.
Namun, telepon kembali berdering. Kali ini, polisi yang menelepon mengabarkan bahwa seorang wanita muda baru saja meninggal di rumah sakit setelah menelan disinfektan, dan seorang inspektur akan datang untuk menanyai mereka. Keluarga Birling kembali dilanda ketakutan dan kebingungan, menyadari bahwa konsekuensi dari tindakan mereka mungkin saja nyata.
Alur cerita film ini berpusat pada pengungkapan keterkaitan antara tindakan manipulasi keluarga Birling dengan kematian seorang wanita muda, serta pertanyaan tentang tanggung jawab sosial dan moral. Akhir cerita yang menggantung menimbulkan pertanyaan tentang siapa sebenarnya Inspektur Goole dan apa makna sebenarnya dari kedatangannya.
"An Inspector Calls" karya J.B. Priestley menawarkan lensa yang kuat untuk mempelajari viktimologi, studi ilmiah tentang para korban kejahatan dan viktimisasi. Meskipun Eva Smith, korban sentral dalam drama ini, tidak pernah terlihat banyak melakukan sesuatu, kisahnya dan bagaimana karakter-karakter lain berinteraksi dengannya memberikan banyak wawasan tentang berbagai aspek viktimologi:
1. Faktor Risiko Viktimisasi:
- Kelas Sosial dan Ekonomi:
Eva Smith adalah seorang wanita muda dari kelas pekerja. Ini menjadikannya rentan terhadap eksploitasi karena kurangnya kekuasaan ekonomi dan sosial. Pemecatannya dari pekerjaan karena menuntut upah yang lebih baik dan kesulitan berikutnya dalam mencari pekerjaan lain menggarisbawahi kerentanannya.
- Gender:
Sebagai seorang wanita di awal abad ke-20, Eva menghadapi batasan dan ekspektasi sosial yang membuatnya lebih rentan. Pengalaman Gerald memperlakukannya sebagai simpanan dan Eric memperkosanya menyoroti kerentanan wanita terhadap eksploitasi seksual.
- Kurangnya Dukungan Sosial:
Eva digambarkan sebagai seseorang yang "sendirian, tanpa teman, hampir tanpa uang, putus asa." Kurangnya jaringan dukungan sosial membuatnya lebih sulit untuk mengatasi kesulitan yang dihadapinya.
2. Hubungan antara Korban dan Pelaku:
Meskipun keluarga Birling dan Gerald tidak secara langsung menyebabkan kematian Eva dalam satu tindakan kriminal, tindakan dan keputusan mereka menciptakan rantai peristiwa yang berkontribusi pada keputusasaannya. Ini menyoroti bagaimana pelaku tidak selalu orang asing dan bagaimana hubungan kekuasaan dapat dieksploitasi.
Inspektur Goole dengan jelas menunjukkan bagaimana setiap anggota keluarga, melalui tindakan egois mereka, memainkan peran dalam viktimisasi Eva. Ini menekankan gagasan tentang tanggung jawab kolektif dalam menciptakan kondisi yang menyebabkan viktimisasi.
3. Dampak Viktimisasi:
Meskipun kita tidak melihat langsung dampak psikologis pada Eva, kita dapat menyimpulkannya dari keputusasaannya yang akhirnya menyebabkan bunuh diri. Kehilangan pekerjaan, pengkhianatan, penolakan bantuan, dan kekerasan seksual pasti akan menimbulkan trauma fisik dan emosional yang mendalam.
Kisah Eva menyoroti bagaimana viktimisasi dapat memiliki konsekuensi yang menghancurkan dan bahkan fatal bagi korban.
4. Respons Masyarakat dan Sistem Terhadap Korban:
Penolakan Sybil Birling untuk membantu Eva melalui organisasi amalnya menyoroti bagaimana masyarakat, atau setidaknya sebagian masyarakat, dapat gagal mendukung mereka yang membutuhkan. Ini mencerminkan kurangnya jaring pengaman sosial bagi individu yang rentan pada masa itu.
Kedatangan Inspektur Goole dapat dilihat sebagai representasi dari sistem (meskipun ambigu) yang berusaha untuk meminta pertanggungjawaban pelaku dan memberikan suara kepada korban. Namun, keraguan tentang identitasnya juga menimbulkan pertanyaan tentang efektivitas dan keaslian sistem tersebut.
5. Teori-Teori Viktimologi yang Relevan:
Teori Proksimitas Deviant: Teori ini menyatakan bahwa individu menjadi korban karena mereka sering berada di dekat individu atau kelompok yang cenderung melakukan kejahatan. Dalam kasus Eva, posisinya sebagai anggota kelas pekerja membuatnya lebih mungkin untuk berinteraksi dengan orang-orang dari seseorang yang diberikan kuasa untuk menentukan atau kelas yang lebih tinggi yang dapat menyalahgunakan kekuasaan atau penentuan mereka.
Kesimpulan
Melalui karakter Eva Smith, An Inspector Calls memberikan studi kasus yang kuat tentang viktimologi yang harus dipahami oleh seluruh aparat penegak hukum. Drama ini mengeksplorasi berbagai faktor yang berkontribusi pada viktimisasi, dampak yang menghancurkan pada korban, dan kompleksitas hubungan antara korban, pelaku, dan masyarakat. Film ini menantang penonton untuk mempertimbangkan tanggung jawab mereka dalam mencegah viktimisasi dan menciptakan masyarakat yang lebih adil dan mendukung bagi semua.
Sekarang mari kita visualisasi kan jika hal demikian terjadi pada kehidupan nyata, apabila ada orang yang telah membunuh seseorang namun bisa terbebas begitu saja karena koneksi dan kuasa orang tuanya, atau perusahaan yang telah banyak menimbulkan kerugian baik pada lingkungan, karyawan, masyarakat atau bahkan keutuhan negara namun bisa lepas begitu saja dari keadilan yang mungkin saja telah menimbulkan banyak penderitaan bagi orang lain. Atau mungkin sebuah keluarga yang sudah hancur berantakan karena Bandar Narkotika yang merajalela. Bagaimana jika orang kecil yang terdzolimi juga kemudian dipaksa berdamai atau di intimidasi untuk memaafkan.
Dalam kacamata, Viktomologi tidak akan ada orang yang bisa merasakan penderitaan yang sama jika tidak memposisikan diri sebagai korban, mengalami hal yang sama atau menghayati dampak perbuatan pelaku terhadap korban. Untuk itulah masyarakat menciptakan hukum dengan segala keunikan sistemnya, agar keadilan itu dapat dicapai.
Hendaknya para aparat penegak hukum yang diberikan tugas dan menikmati segala keuntungan yang diberikan oleh masyarakat untuk menegakkan keadilan, menjaga baik buruknya kedamaian dan melindungi setiap individu dapat memahami segala hikmah yang ada dalam film ini dan memahami bahwa pekerjaan nya sebagai penegak hukum memiliki dampak yang besar.