Lubang Jepang Bukittinggi: Sejarah Kelam yang Jadi Destinasi Wisata Favorit

Lubang Jepang Bukittinggi merupakan terowongan peninggalan pendudukan Jepang yang konon terbesar di Asia.
Lubang Jepang Bukittinggi. Foto dokumentasi penulis
Lubang Jepang Bukittinggi. Foto dokumentasi penulis

Bukittinggi tidak hanya dikenal sebagai kota kelahiran salah satu Proklamator Kemerdekaan Indonesia, tetapi juga memiliki kekayaan budaya, sejarah, dan pesona wisata yang menjadikannya salah satu destinasi utama di Sumatera Barat.

Salah satu objek wisata sejarah yang populer adalah Lubang Jepang Bukittinggi, terowongan peninggalan pendudukan Jepang yang konon terbesar di Asia.

Sejarah Lubang Jepang Bukittinggi

Lubang Jepang dibangun pada masa pendudukan Jepang, tepatnya sejak Maret 1942 hingga selesai pada Maret 1944. Terowongan ini, berfungsi sebagai bunker sekaligus tempat perlindungan dan pertahanan militer Jepang.

Dengan kedalaman sekitar 49 meter di bawah tanah dan memiliki 132 anak tangga, Lubang Jepang menjadi saksi bisu sejarah kelam masa penjajahan. Saat ini, dari total panjang terowongan, sekitar 1,5 kilometer dibuka untuk umum karena memiliki ventilasi dan aliran oksigen yang cukup aman bagi wisatawan.

Ruangan dan Fungsinya

Di dalam Lubang Jepang, terdapat berbagai ruangan dengan fungsi yang berbeda, antara lain:

- 6 ruang amunisi

- Penjara

- Dapur

- 2 ruang makan

- Pintu penyergapan

- Ruang sidang

- Barak militer

- Pintu pengintaian

Ruang penjara digunakan sebagai tempat tahanan sekaligus penyiksaan bagi mereka yang dianggap tidak sanggup bekerja. Menariknya, ruang makan di sini bukan tempat untuk menyantap makanan, melainkan digunakan untuk eksekusi dan pembantaian. Korban yang meninggal kemudian dibuang melalui pintu pengintaian ke arah sungai.

Lokasi dan Akses

Lubang Jepang berlokasi di Jl. Panorama, Bukit Cangang Kayu Ramang, Kecamatan Guguk Panjang, Kota Bukittinggi, Sumatera Barat. Letaknya sangat strategis, hanya sekitar 1 km dari Jam Gadang, ikon Kota Bukittinggi, sehingga mudah diakses dengan kendaraan pribadi maupun transportasi umum.

Jam Operasional

Lubang Jepang Bukittinggi buka setiap hari mulai pukul 08.00-18.00 WIB. Harga tiket masuknya pun terjangkau, sehingga cocok untuk wisatawan lokal maupun mancanegara yang ingin menyelami sejarah kelam sekaligus menikmati suasana wisata sejarah di Bukittinggi.

Penulis: Sadana
Editor: Tim MariNews