MARINews, Melbourne - Dalam rangkaian kunjungan kerja ke Melbourne, saya dan delegasi Mahkamah Agung RI berkesempatan meninjau secara langsung bagaimana pengadilan-pengadilan di Victoria membangun sistem pengamanan yang tidak hanya mengandalkan petugas di lapangan, tetapi juga ditopang oleh infrastruktur, regulasi, dan layanan pendukung yang dirancang sangat matang.
Selain mengunjungi sejumlah pengadilan, delegasi MA juga melakukan kunjungan khusus ke Victoria Police, lembaga kepolisian negara bagian yang menjadi salah satu pilar utama pengamanan peradilan.
Dari kunjungan tersebut, delegasi mendapatkan gambaran yang jelas tentang bagaimana koordinasi antara kepolisian dan pengadilan dikelola melalui prosedur respons cepat, integrasi teknologi, serta mekanisme kolaborasi lintas lembaga yang berjalan efektif.
Pengalaman ini menjadi bekal berharga bagi upaya penguatan keamanan peradilan di Indonesia.
Di luar tiga pilar utama, Victoria Police, Sheriff’s Office Victoria, dan Court Security Officers, pengadilan di Melbourne ditopang oleh sejumlah unsur pendukung yang membentuk ekosistem keamanan yang kuat, modern, dan berlapis.
Setiap unsur dirancang agar keamanan tidak hanya bergantung pada petugas fisik, tetapi juga diperkuat oleh kerangka hukum, teknologi mutakhir, manajemen fasilitas, serta dukungan sosial yang sistematis.

1. Kerangka Hukum: Court Security Act 2017
Fondasi utama sistem keamanan peradilan di Victoria adalah Court Security Act 2017. Undang-undang ini memberikan dasar hukum bagi pelaksanaan keamanan di lingkungan pengadilan, mencakup:
- pemberian kewenangan bagi Court Security Officers (CSO) dalam pemeriksaan dan pengamanan akses;
- pengaturan standar keamanan gedung dan area terbatas;
- perlindungan hukum bagi petugas dalam menjalankan tugas;
- penegasan hak dan kewajiban pengguna pengadilan dalam aspek keamanan.
Regulasi ini memastikan seluruh mekanisme pengamanan berjalan konsisten, akuntabel, dan berlandaskan kepastian hukum.
2. Teknologi Keamanan Terintegrasi
Gedung pengadilan dilengkapi sistem keamanan berbasis teknologi yang saling terhubung, seperti CCTV resolusi tinggi, panic button, alarm otomatis yang terhubung ke kepolisian, serta perangkat duress untuk petugas maupun hakim. Teknologi ini menjadi instrumen deteksi dini yang memungkinkan respons cepat dan terukur.
3. Facility & Building Management
Court Services Victoria (CSV) menjalankan manajemen gedung secara profesional untuk memastikan keamanan struktural, kesiapan jalur evakuasi, keamanan ruang tahanan, serta optimalnya fungsi perangkat pemindai dan kontrol akses.
4. Court Network Victoria
Sebagai layanan sosial resmi, Court Network memberikan pendampingan kepada korban, saksi rentan, dan pengunjung yang mengalami tekanan emosional. Layanan ini membantu menjaga ketertiban dan mengurangi potensi konflik interpersonal di lingkungan pengadilan.
5. Pengelolaan Tahanan dan Transportasi
Penanganan dan perpindahan tahanan dilaksanakan oleh kontraktor profesional bekerja sama dengan lembaga pemasyarakatan. Sistem ini memastikan mobilisasi tahanan berlangsung aman dan efisien tanpa membebani tugas pengadilan.
6. Emergency & Evacuation Wardens
Setiap pengadilan memiliki petugas darurat terlatih yang siap menangani kebakaran, ancaman bom, evakuasi, hingga insiden medis, bekerja berkoordinasi dengan petugas keamanan untuk menjaga keselamatan publik.
7. Threat Management Unit
Unit ini melakukan penilaian risiko, mengelola laporan ancaman terhadap hakim dan staf pengadilan, serta berkoordinasi dengan kepolisian bila risiko meningkat. Pendekatan ini memberikan perlindungan strategis jangka panjang.
8. Judicial Support & Wellbeing
Beberapa pengadilan juga menyediakan pendampingan psikologis bagi hakim dan staf setelah insiden keamanan atau saat menangani perkara berisiko tinggi, menegaskan bahwa keamanan mencakup aspek fisik sekaligus kesejahteraan mental.
Cyber Security: Perlindungan Digital Pengadilan
Dalam sesi bersama Federal Court of Australia, delegasi MA mendapatkan pemaparan mengenai bagaimana pengadilan federal Australia menerapkan sistem keamanan siber sebagai bagian integral dari keamanan modern. Sistem ini meliputi:
- Staff Training, yaitu pelatihan rutin bagi pegawai dan hakim untuk mencegah risiko serangan siber berbasis human error;
- Information Management, termasuk pengelolaan data perkara dengan protokol keamanan yang ketat;
- Logging and Monitoring, pencatatan aktivitas sistem untuk mendeteksi potensi ancaman secara dini;
- Auditing, audit berkala atas sistem untuk memastikan kepatuhan terhadap standar keamanan nasional;
- Remove/Replace Old Technologies, pembaruan teknologi lama yang berpotensi menjadi celah keamanan.
Pendekatan ini menunjukkan bahwa dalam sistem peradilan modern, keamanan tidak hanya mencakup perlindungan fisik, tetapi juga perlindungan menyeluruh terhadap data digital, sistem informasi, dan infrastruktur teknologi yang menjadi tulang punggung administrasi peradilan.

Kunjungan ini memberikan pemahaman yang komprehensif mengenai bagaimana sistem pengamanan pengadilan dibangun secara berlapis dan terkoordinasi.
Pembelajaran dari Melbourne, baik dari pengadilan, kepolisian, maupun Federal Court of Australia, menjadi bekal penting bagi Mahkamah Agung RI dalam memperkuat standar keamanan peradilan, tidak hanya pada aspek fisik, tetapi juga pada dimensi digital dan manajemen risiko ke depan.





