Dirjen Badilag Ingatkan Sekretaris Pengadilan Agama se-Indonesia: Jaga Integritas, Adab, dan Kinerja

Muchlis menekankan bahwa integritas adalah tiang moral yang tidak bisa ditawar dalam menjalankan tugas di lingkungan peradilan.
Sekretaris Pengadilan Agama (PA) se-Indonesia sedang mengikuti pengarahan secara daring oleh Dirjen Badilag pada Kamis (4/12). | Foto : Tangkapan Layar Penulis
Sekretaris Pengadilan Agama (PA) se-Indonesia sedang mengikuti pengarahan secara daring oleh Dirjen Badilag pada Kamis (4/12). | Foto : Tangkapan Layar Penulis

MARINews, Jakarta – Menjelang pelaksanaan Pembinaan Bidang Kesekretariatan di Mahkamah Agung yang akan digelar pada 11–13 Desember 2025 di Balairung Mahkamah Agung, Direktur Jenderal Badan Peradilan Agama (Badilag) Drs. H. Muchlis, S.H., M.H., mengundang seluruh Sekretaris Pengadilan Agama (PA) se-Indonesia untuk mengikuti pengarahan secara daring pada Kamis (4/12). 

Pertemuan virtual ini menjadi ruang untuk menyamakan visi sekaligus menguatkan etos kerja para Sekretaris di lingkungan peradilan agama. Dalam arahannya, Muchlis menekankan tiga pesan utama yang harus dijaga dan diamalkan para Sekretaris, baik yang bertugas di tingkat banding maupun tingkat pertama, yakni integritas, adab atau sopan santun, serta kinerja. 

Ketiganya, menurut Muchlis, merupakan fondasi yang tidak dapat dipisahkan dari tugas seorang aparatur peradilan—terlebih bagi lembaga peradilan yang beridentitas keagamaan. Ia mengingatkan bahwa nilai-nilai tersebut harus melekat dalam setiap langkah, termasuk nantinya saat mengikuti pembinaan kesekretariatan oleh Pimpinan Mahkamah Agung. 

Pada forum besar tersebut, Muchlis berharap seluruh Sekretaris mampu menunjukkan sikap terbaik, baik dalam tutur kata, perilaku, maupun cara mereka berinteraksi. “Sebagai lembaga yang membawa identitas agama, kita dituntut untuk menunjukkan akhlak, adab, dan sopan santun dalam setiap kesempatan,” ujarnya. 
Ia menekankan pentingnya kemampuan menempatkan diri dalam ruang dan forum resmi, bertanya dengan adab yang baik, serta mendengarkan secara seksama setiap arahan pimpinan Mahkamah Agung.

Selain adab, Muchlis menekankan bahwa integritas adalah tiang moral yang tidak bisa ditawar dalam menjalankan tugas di lingkungan peradilan. Integritas mencakup kejujuran, konsistensi antara perkataan dan perbuatan, serta komitmen kuat terhadap prinsip antikorupsi. “Tanpa integritas, seluruh sistem peradilan bisa runtuh,” tegasnya.

Sementara itu, kinerja dipandang sebagai wujud konkret dari proses kerja yang bermutu. Kinerja yang baik tercermin dari pelayanan publik yang cepat, tepat, dan berkualitas. Baginya, hasil kerja yang prima bukan hanya pencapaian internal, melainkan juga bukti kehadiran negara dalam memberikan rasa keadilan bagi masyarakat.

Dalam pertemuan tersebut, turut hadir Sekretaris Ditjen Badilag, Drs. Arief Hidayat, S.H., M.M., Direktur Pembinaan Tenaga Teknis, Dr. Candra Boy Seroza, S.Ag., M.Ag., dan Direktur Pembinaan Administrasi Peradilan Agama, Sutarno, S.I.P., M.M. Ketiganya memberikan tambahan pesan motivatif kepada para Sekretaris.

Arief Hidayat menekankan pentingnya rasa syukur dalam menjalani amanah sebagai aparatur peradilan. Ia menyampaikan bahwa tanpa rasa syukur, sebesar apa pun gaji dan tunjangan yang diterima, seseorang akan selalu merasa kurang. “Syukur adalah kunci ketenangan dan keberkahan dalam bekerja,” pesannya.

Di sisi lain, Arief juga mengajak seluruh Sekretaris untuk menunjukkan solidaritas terhadap saudara-saudara mereka di Aceh, Padang, Medan, dan sejumlah wilayah Sumatera yang sedang terdampak bencana alam. Dirinya mengimbau agar keluarga besar peradilan agama ikut berdonasi sebagai bentuk kepedulian dan dukungan moral.

Kesaksian dari Mahkamah Syar’iyah Aceh yang disampaikan dalam forum tersebut menggambarkan betapa berat kondisi di lapangan. Salah satu pengadilan dilaporkan terendam banjir dan mengalami kerusakan parah. Tidak hanya peralatan tidak dapat difungsikan, tetapi sebagian juga hilang akibat penjarahan setelah banjir surut. Situasi ini membuat pelayanan ikut terdampak, bahkan laptop untuk penyusunan usulan gaji Januari 2026 tidak dapat dibuat karena tidak tersisa perangkat yang bisa digunakan.

Melalui pertemuan ini, Badilag berharap para Sekretaris tidak hanya siap mengikuti pembinaan kesekretariatan di Mahkamah Agung, tetapi juga mampu membawa semangat perubahan, meningkatkan kualitas pelayanan, menjaga martabat lembaga, serta memperkuat rasa empati dalam lingkup keluarga besar peradilan agama.

Penulis: Fajar Widodo
Editor: Tim MariNews