MARINews, Stabat - Seorang Hakim hidup untuk mengabdi, mengabdi kepada kebenaran, keadilan, kemanusiaan, dan puncaknya mengabdi kepada Tuhan, sebagaimana perkataan Ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia, Prof. Dr. Sunarto, S.H., M.H.
Sejalan dengan hal tersebut, Keluarga Kristiani Pengadilan Negeri Stabat mengadakan Kebaktian Bulanan pada Jumat, 17 Oktober 2025, sebagai kesempatan untuk mendapatkan pembinaan rohani di tengah banyaknya penanganan perkara dan tugas-tugas administrasi di PN Stabat.
Kegiatan ini diikuti sebanyak 35 (tiga puluh lima) orang Keluarga Kristiani PN Stabat.
Tema Kebaktian
Dalam kebaktian kali ini, temanya diambil dari Kolose 3:23 dengan bunyi: Apa pun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia.
Tema tersebut bertujuan untuk mengingatkan keluarga kristiani Mahkamah Agung PN Stabat, agar senantiasa mengingat bahwa bekerja di lingkungan Mahkamah Agung, khususnya saat ini di PN Stabat, adalah suatu kesempatan yang sangat berharga dan tidak dimiliki semua orang, sehingga kesempatan tersebut harus diberdayakan dengan benar yaitu dengan bekerja segenap hati, bersungguh-sungguh, karena itu adalah bentuk pengabdian kepada Tuhan.
Seluruh susunan acara juga turut mengejawantahkan tema tersebut, baik pemilihan lagu maupun pembacaan Mazmur, semua disusun dengan tetap memperhatikan tata ibadah dari berbagai denominasi gereja baik Prostestan maupun Katolik, sehingga tidak menonjolkan satu dominasi gereja saja.
Sejalan dengan tema tersebut, dalam Khotbah yang dibawakan oleh Pendeta Budi Kasenda, S.Th., memberikan beberapa pesan kepada seluruh Keluarga Kristiani PN Stabat untuk bekerja dengan tulus, bekerja dengan rasa takut dan hormat kepada Tuhan, dan bekerja dengan segenap hati.
Pendeta juga mengingatkan bahwa adalah suatu kesempatan yang berharga, menjadi bagian dari yang pihak yang bekerja untuk menegakkan hukum dan keadilan di Indonesia, sehingga dengan demikian, peran tersebut perlu didasari dengan pemahaman yang benar, sikap prilaku yang benar dan integritas yang harus dijunjung tinggi, karena semuanya berpaut kepada Tuhan sang Pencipta.
Lebih lanjut Pendeta mengingatkan bahwa Pelayanan kepada Tuhan, tentu salah satu wujud nyatanya adalah melayani pencari keadilan dengan benar, sesuai dengan ketentuan hukum di Indonesia. Dengan demikian semua muara pekerjaan kita adalah bentuk pelayanan kepada Tuhan.
Kebaktian Bulanan sebagai Wadah Pembinaan bagi Hakim dan Pegawai
Kebaktian ini tidak mungkin bisa diadakan tanpa adanya izin dan dukungan Pimpinan PN Stabat yaitu Ketua PN Stabat Lusi Emmi Kusumawati, S.H., M.H., dan Wakil Ketua Abraham Van V., H., Ginting, S.H., M.H.
Pembinaan Rohani memang diperlukan untuk menyeimbangkan pikiran, mental dan jiwa raga agar dapat bekerja optimal di Kantor.
Kegiatan ini menjadi salah satu cara paling sederhana yang dapat digunakan pimpinan untuk membangun budaya kerja yang baik serta memupuk hubungan yang baik dan akrab demi meningkatkan semangat bekerja.
Masih terkait dengan tema tersebut di atas, nats tersebut merupakan pesan Rasul Paulus kepada Jemaat Kolose dalam konteks tuan dan hamba yang tentu relate dengan kehidupan dimasa ini. Hamba harus melakukan tugas mereka sesuai dengan posisi mereka. Mereka harus menaati perintah tuan mereka dalam segala hal, yang sesuai dengan kewajiban mereka terhadap Tuhan, sebagai Tuan mereka di sorga. Mereka harus jujur dan juga rajin, dengan tulus hati karena takut akan Tuhan, yakni tanpa memiliki kepentingan diri sendiri atau munafik dan berpura-pura. Pekerjaan seorang hamba akan dikuduskan ketika dilakukan seperti untuk Tuhan, yaitu dengan mata yang tertuju pada kemuliaan-Nya dan dalam ketaatan kepada perintah-Nya, dan bukan hanya seperti untuk manusia, atau untuk menghormati mereka saja (Tafsiran Sabda: Kolose 3:22-23).
Berdasarkan tafsiran nats tersebut, hubungan baik yang profesional antara atasan dengan orang yang dipimpinnya sangat mempengaruhi kelancaran pekerjaan di kantor.
Di bawah kepemimpinan Ketua dan Wakil Ketua PN Stabat saat ini, aktivitas kantor setiap hari berjalan lancar, baik penanganan perkara maupun tugas administrasi lainnya.
Sehari-hari pimpinan juga membaur dengan dan tidak membentuk tembok pemisah kepada Hakim maupun Pegawai.
Pimpinan sesekali mengunjungi ruangan Hakim maupun Pegawai, selain untuk mengingatkan tugas-tugas kantor, juga untuk sharing pengalaman-pengalaman.
Sebaliknya, Hakim dan Pegawai PN Stabat juga menghormati pimpinan dan bekerja sesuai tupoksi masing-masing.
Selain pembinaan rohani untuk umat Kristiani, di PN Stabat juga sudah diadakan pengajian bagi umat muslim pada 11 September 2025.
Baik Pengajian maupun pembinaan Rohani yang dilaksanakan di PN Stabat bertujuan untuk mengingatkan seluruh keluarga besar PN Stabat bahwa bekerja adalah bentuk pengabdian kepada Tuhan sehingga harus dilakukan dengan segenap hati, bersungguh-sungguh dan dengan menjunjung tinggi integritas.