Hari Raya Galungan merupakan momen suci yang sangat penting bagi umat Hindu, di mana kemenangan Dharma atas Adharma diperingati dengan penuh rasa syukur dan ketulusan.
Pada hari yang sarat makna ini, umat Hindu meyakini bahwa roh para leluhur turun ke dunia untuk menerima persembahan, sementara keluarga berkumpul untuk memanjatkan doa demi keselamatan dan keharmonisan hidup.
Galungan bukan hanya ritual keagamaan, melainkan juga simbol keutuhan spiritual serta penguatan nilai-nilai kebenaran yang diwariskan turun-temurun.
Dalam kehidupan berbangsa, Galungan mengingatkan bahwa Indonesia dibangun di atas keberagaman yang harus dijaga bersama.
Nilai toleransi, kebersamaan, dan saling menghormati menjadi kekuatan yang mempersatukan. Hal ini juga tercermin dalam lingkungan lembaga negara, termasuk Mahkamah Agung (MA), yang menaungi aparatur dengan latar belakang suku, budaya, dan agama yang beragam.
Sebagai lembaga peradilan tertinggi, MA tidak hanya memikul amanah menegakkan hukum, tetapi juga berkewajiban menciptakan suasana kerja yang harmonis dan manusiawi.
Pemenuhan hak beribadah merupakan bagian penting dari kesejahteraan pegawai. Karena itu, MA menerapkan kebijakan hari libur fakultatif bagi pegawai beragama Hindu, termasuk bagi mereka yang bertugas di luar Bali.
Kebijakan ini menunjukkan komitmen MA dalam menghormati keragaman keyakinan, sekaligus memastikan setiap aparatur memiliki ruang untuk menjalankan ibadah sesuai tradisi masing-masing.
Bagi pegawai MA yang bertugas di Bali, kebijakan ini memiliki arti penting karena memberikan kesempatan untuk mempersiapkan rangkaian upacara Galungan secara utuh tanpa mengganggu tugas kedinasan.
Keleluasaan ini bukan hanya bentuk toleransi, tetapi juga penghargaan terhadap keseimbangan antara tanggung jawab spiritual dan profesional.
Melalui kebijakan ini, MA menunjukkan bahwa perhatian terhadap aspek kemanusiaan merupakan bagian tak terpisahkan dari penguatan sistem peradilan.
Semangat Galungan selaras dengan nilai yang dijaga aparat peradilan: menjunjung kebenaran, menjaga integritas, dan menghadirkan keadilan bagi masyarakat.
Kemenangan Dharma atas Adharma mengajarkan bahwa kejujuran, kebijaksanaan, dan keteguhan hati adalah cahaya penuntun dalam menghadapi berbagai tantangan dalam dunia peradilan.
Di tengah tugas berat menegakkan hukum, momen Galungan menjadi pengingat bahwa menjaga kesejahteraan para penjaga keadilan adalah bagian penting dari menjaga tegaknya keadilan itu sendiri.
Dengan terus memelihara toleransi dan menghormati keberagaman ibadah, MA ikut membangun lingkungan kerja yang harmonis dan berkeadilan.
Selamat Hari Raya Galungan. Semoga kedamaian dan sinar Dharma senantiasa menerangi langkah kita semua.