Hari ini, umat Kristiani di seluruh dunia memperingati Hari Kenaikan Yesus Kristus, momen sakral yang menandai kembalinya Sang Juru Selamat ke surga setelah kebangkitan-Nya. Lebih dari sekadar peringatan keagamaan, Hari Kenaikan menjadi simbol spiritual tentang ketulusan, pengabdian tanpa pamrih, dan pelayanan kepada sesama.
Nilai-nilai ini sejatinya memiliki relevansi kuat dengan semangat Mahkamah Agung Republik Indonesia dalam menjalankan misi besar mewujudkan peradilan yang agung. Sebagaimana Yesus yang mengabdikan hidupnya demi keselamatan manusia, aparatur peradilan pun diharapkan mampu mengabdi dengan hati yang bersih dan tujuan luhur demi tegaknya keadilan di negeri ini.
Kenaikan Yesus Kristus mengajarkan tentang transendensi nilai-nilai duniawi—bahwa pelayanan tidak boleh didasarkan atas pamrih, kehormatan, atau imbalan. Pesan ini sejalan dengan komitmen Mahkamah Agung dalam menegakkan prinsip zero tolerance terhadap pelayanan transaksional. Pengabdian sebagai hakim, panitera, maupun pegawai pengadilan haruslah dilandasi oleh semangat ketulusan, integritas, dan kejujuran.
Momentum hari libur nasional ini juga menjadi waktu refleksi-mengajak seluruh insan peradilan untuk sejenak merenungkan kembali makna tugas mulia yang diemban. Bahwa melayani masyarakat pencari keadilan sejatinya bukan sekadar kewajiban administratif, tetapi ibadah yang sarat nilai-nilai kemanusiaan.
Di tengah berbagai tantangan dan tekanan, semangat spiritualitas seperti yang diajarkan dalam momen Kenaikan Yesus dapat menjadi penopang moral untuk terus melangkah dalam jalur yang benar. Terlebih saat ini Mahkamah Agung tengah mengusung reformasi berkelanjutan melalui Rencana Strategis 2025–2029, di mana integritas dan pelayanan berkualitas menjadi fondasi utama.
Mari jadikan Hari Kenaikan Yesus Kristus sebagai pengingat bahwa tugas-tugas institusi peradilan memiliki dimensi transendental. Di balik palu hakim, di balik lembaran berkas perkara, ada amanah besar yang harus dijalankan dengan nurani yang jernih.
Selamat memperingati Hari Kenaikan Yesus Kristus.
Semoga damai, kasih, dan semangat pengabdian menyertai setiap langkah kita.