MARINews, Jakarta-Suasana khidmat menyelimuti Ruang Kusumah Atmaja, gedung Mahkamah Agung, Jakarta, hari ini. Ketua Mahkamah Agung (MA) RI, Prof. Dr. H. Sunarto, S.H., M.H., secara resmi mengambil sumpah jabatan dan melantik enam belas Ketua Pengadilan Tinggi Agama (PTA) baru.
Dalam pidatonya yang penuh inspirasi, Prof. Sunarto menekankan kalau peran pimpinan pengadilan jauh melampaui sekadar mengejar karier atau prestasi pribadi.
"Kehadiran Anda harus menjadi penggerak perubahan, melayani, dan pada akhirnya menjadi bagian dalam membangun sistem hukum yang berkeadilan," tegas dia.
Lebih lanjut, Ketua MA berpesan agar para pimpinan PTA yang baru dilantik membangun sinergi yang kokoh, berlandaskan profesionalisme, kejujuran, dan tanggung jawab. Untuk itu, dia mengingatkan untuk tidak pernah berkompromi dengan mengorbankan nilai-nilai keadilan yang wajib ditegakkan.
Salah satu nama yang dilantik dalam kesempatan ini adalah Dra. Nia Nurhamidah Romli, M.H. Berdasarkan hasil Rapat Pimpinan MA tanggal 28 Mei 2025, Nia Nurhamidah kini resmi menjabat sebagai Ketua Pengadilan Tinggi Agama Gorontalo. Sebelumnya, Dra. Nia Nurhamidah Romli menjabat Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Agama Bengkulu sejak 25 April 2024.
Dikenal sebagai sosok pemimpin yang tegas dan teladan, beliau telah banyak memberikan kontribusi signifikan bagi kemajuan PTA Bengkulu dan seluruh Pengadilan Agama di wilayahnya. Penunjukannya sebagai Ketua PTA Gorontalo diharapkan dapat membawa semangat dan dedikasi yang sama untuk memajukan peradilan agama di wilayah tersebut.
Berikut Enam Belas Orang yang telah dilantik dan diambil sumpahnya oleh Ketua Mahkamah Agung :
1. Dr. Zulkifli Yus, M.H., sebagai Ketua Mahkamah Syar’iyah Aceh;
2. Dr. Sutomo, S.H., M.H., sebagai Ketua Pengadilan Tinggi Agama Pekanbaru;
3. Drs. Abdullah S.H., M.H., sebagai Ketua Pengadilan Tinggi Agama Palembang;
4. Dr. H. Khaerudin, S.H., M.Hum., sebagai Ketua Pengadilan Tinggi Agama Bangka Belitung;
5. Drs. Rusman Mallapi, S.H., M.H., sebagai Ketua Pengadilan Tinggi Agama Jayapura;
6. Dr. H. Yusuf Buchori, S.H., M.S.I., sebagai Ketua Pengadilan Tinggi Agama Banten;
7. Dr. Chazim Maksalina, M.H., sebagai Ketua Pengadilan Tinggi Agama Jambi;
8. Dra. Nia Nurhamidah Romli, M.H., sebagai Ketua Pengadilan Tinggi Agama Gorontalo;
9. Dr. H. Zulkarnain, S.H., M.H., sebagai Ketua Pengadilan Tinggi Agama Surabaya;
10. Dr. Rokhanah, S.H., M.H., sebagai Ketua Pengadilan Tinggi Agama Semarang;
11. Dr. Mame Sadafal, M.H., sebagai Ketua Pengadilan Tinggi Agama Samarinda;
12. Drs. H. Damsir, S.H., M.H., sebagai Ketua Pengadilan Tinggi Agama Kendari;
13. Dra. Erni Zurnilah, M.H., sebagai Ketua Pengadilan Tinggi Agama Kupang;
14. Dr. Hasnawaty Abdullah, S.H., M.H.,sebagai Ketua Pengadilan Tinggi Agama Sulawesi Barat;
15. Dr. Drs. H. Suhadak, S.H., M.H., sebagai Ketua Pengadilan Tinggi Agama Bali
16. Dr. H. Bambang Supriastoto, S.H., M.H., sebagai Ketua Pengadilan Tinggi Agama Kalimantan Utara.
Pelantikan para Ketua Pengadilan Tinggi Agama (PTA) di Mahkamah Agung tak hanya menjadi seremonial pergantian pucuk pimpinan. Lebih dari itu, tersirat harapan besar bagi para pemimpin peradilan yang baru ini. Mereka diharapkan senantiasa diberikan kemudahan dan kekuatan dalam mengemban amanah berat yang diemban.
Diharapkan agar para Ketua PTA ini mampu memimpin dengan bijaksana. Kualitas kepemimpinan yang arif dan cerdas sangat krusial dalam menghadapi tantangan keadilan di Indonesia. Dengan kebijaksanaan, diharapkan setiap keputusan yang diambil akan berlandaskan kebenaran dan membawa kemaslahatan bagi masyarakat.
Pada akhirnya, tujuan utama dari setiap pelantikan ini adalah demi terwujudnya keadilan yang hakiki di Bumi Pertiwi. Para Ketua PTA yang baru diharapkan mampu menjadi motor penggerak bagi jajarannya untuk bekerja secara profesional, jujur, dan bertanggung jawab, sehingga kepercayaan publik terhadap lembaga peradilan semakin meningkat dan keadilan dapat dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat.