Mengenal Suharto, “Perpustakaan Berjalan” dari Mahkamah Agung

Karena kecerdasannya, awak media menjuluki Suharto sebagai “Perpustakaan Berjalan”.
Suharto saat bercengkrama dengan jurnalis pada medio 2023 di Jakarta. Sumber Foto: Humas MA
Suharto saat bercengkrama dengan jurnalis pada medio 2023 di Jakarta. Sumber Foto: Humas MA

MARINews, Jakarta-Bagi para jurnalis yang biasa meliput di Mahkamah Agung, nama Suharto bukanlah nama asing. Pada 2023, saat ia menjabat sebagai Juru Bicara Mahkamah Agung, para awak media mengenalnya sebagai sosok yang bukan hanya piawai dalam menjalankan tugasnya sebagai hakim, namun juga komunikatif, baik hati, cerdas, dan “doyan” humor. Untuk itu, rekan-rekan media menyukainya.

Karena kecerdasannya, awak media tersebut menjulukinya “Perpustakaan Berjalan”. Julukan itu bukan tanpa alasan, siapapun yang bertanya tentang ilmu hukum khususnya hukum pidana, pasti akan mendapatkan jawaban yang lengkap, detail, dan mudah dipahami.

Ana, jurnalis Kompas, menggambarkan Suharto sebagai sosok yang sangat bersahabat dengan wartawan. 

“Kalau di WhatsApp selalu balas. Kalau ditanya, sering kali menjawab dengan memberi perspektif yang luas dalam memandang persoalan. Jawaban beliau juga selalu disertai data dan aturan hukum terkait. Cara menjelaskannya enak, sehingga gampang dicerna,” ujarnya.

Hal senada disampaikan Sukma, jurnalis Majalah Tempo, yang pernah mendalami putusan kasasi Suharto. 

“Saya harus akui, pertimbangannya benar-benar pakai logika yang mendalam. Penerapan pasal bisa diterima secara konkret,” tuturnya.

Selain komunikatif dan cerdas, Suharto juga dikenal sebagai sosok yang sederhana dan meskipun cerdas, ia tidak terkesan menggurui. 

Andi Saputra, mantan jurnalis Detik.com yang kini bertugas sebagai Hakim Adhoc di PN Jakarta Pusat menyatakan, Suharto merupakan orang yang apa adanya. Sederhana dan sangat bersahaja. 

“Saya menyaksikan sendiri beliau naik Freed dari Surabaya ke Jember tanpa dikawal/protokoler, tidak memilih naik Alphard atau mobil yang lebih nyaman. Padahal saat itu, beliau sudah Hakim Agung,” ujar Andi.

Andi menambahkan, dalam berbagai kesempatan, Suharto menjawab pertanyaan-pertanyaan secara holistik, bisa memberikan background setiap permasalahan, dengan memberikan sumber teori ditunjang asas-asas yang melatarbelakangi. 

Suharto menurutnya, tidak sekedar menjawab “benar, betul, nggak, pasalnya bunyinya ini”. Tetapi bisa menjawab dengan mengurai secara utuh. 

“Pun dalam setiap menjawab, beliau tidak terkesan menggurui, dan tidak menyinggung kekurangtahuan penanya. Jawabannya ngemong,” kenang Andi.

Senin pagi, 25 Agustus 2025, Sang Perpustakaan Berjalan tersebut resmi mengucapkan sumpah sebagai Wakil Ketua Mahkamah Agung Bidang Yudisial di hadapan Presiden Prabowo. Mari mengenal lebih dekat sosoknya.

Pengucapan sumpah Suharto sebagai Wakil Ketua Mahkamah Agung (MA) Bidang Yudisial di Istana Negara, Jakarta, Senin (25/08/2025). Sumber foto: Biro Pers Sekretariat Presiden.

Dari Madiun ke Medan Merdeka Utara

Suharto lahir di Madiun, 13 Juni 1960. Perjalanan kariernya dimulai pada 1985 sebagai calon hakim di PN Madiun. Dua tahun kemudian, ia bertugas sebagai hakim tingkat pertama di PN Kotabaru, Kalimantan Selatan. Dari sana, roda tugas membawanya melanglang buana berkeliling Indonesia menjadi pengadil. Ia bertugas di Tarakan (1991), Balikpapan (1997), hingga kembali ke Jawa Timur sebagai Wakil Ketua PN Kabupaten Madiun pada 2001.

Kariernya terus menanjak, Suharto dipercaya sebagai Ketua PN Kabupaten Kediri (2005), hakim di PN Jakarta Selatan (2007), Wakil Ketua PN Samarinda dan PN Jakarta Utara (2010), hingga dipercaya memimpin PN Jakarta Pusat pada 2011.

Selepas itu, Suharto menanjak ke level pengadilan tinggi, menjadi hakim tinggi PT Makassar (2013). Lalu ia dipercaya mengemban berbagai jabatan strategis di kantor Mahkamah Agung, jalan Merdeka Utara Jakarta Pusat. Ia pernah menjabat Panitera Muda Pidana Umum (2016), Panitera Muda Pidana Khusus (2019), hingga akhirnya dilantik sebagai Hakim Agung pada 2021.

Setahun terakhir, karier Suharto semakin menanjak di Merdeka Utara. Pada 2023, dia menjabat Ketua Muda Kamar Pidana, lalu di 2024 diangkat sebagai Wakil Ketua MA bidang Non-Yudisial. Hingga akhirnya, karier baru diraihnya pada 25 Agustus 2025, yaitu sebagai Wakil Ketua MA Bidang Yudisial.

Selamat bertugas Pak Suharto, Sang Perpustakaan Berjalan dari Mahkamah Agung, semoga Allah Yang Maha Segalanya melimpahi kemudahan dalam setiap langkah Bapak.