Jangan Keliru! Inilah Beberapa Hal yang Harus Dikuasai oleh Seorang Dirigen

Pelatihan dirigen sejatinya bermanfaat bagi organisasi, dengan berbagi pengalaman dan pengetahuan, sehingga mampu meningkatkan kualitas dan kompetensi organisasi.
Pengurus dan anggota Dharmayukti Karini Cabang Sawahlunto berpose dengan sikap siap menjadi deorang dirigen. Foto dokumentasi pribadi.
Pengurus dan anggota Dharmayukti Karini Cabang Sawahlunto berpose dengan sikap siap menjadi deorang dirigen. Foto dokumentasi pribadi.

MARINews, Sawahlunto-Banyak orang menganggap menjadi seorang dirigen, adalah pekerjaan yang mudah. Nyatanya menjadi seorang dirigen, tidaklah semudah yang dibayangkan, karena seorang dirigen harus memiliki kesiapan diri, teknik dan kemampuan memimpin yang baik, dalam sebuah paduan suara. 

Dalam rangka memberikan pemahaman yang komprehensif, mengenai dirigen, Dharmayukti Karini (DyK) Cabang Sawahlunto, melaksanakan pertemuan rutin dengan agenda Pelatihan Dirigen, bertempat di Pengadilan Agama Sawahlunto, Jumat (13/6).

Ketua Dharmayukti Karini Cabang Sawahlunto Pratista Dewi Tofan menuturkan, pelatihan dirigen sejatinya bermanfaat bagi organisasi, dengan berbagi pengalaman dan pengetahuan, sehingga mampu meningkatkan kualitas dan kompetensi organisasi.

"Hari ini, merupakan momen bagi kita, untuk bisa meningkatkan kompetensi dan semangat dalam setiap pertemuan organisasi. Saya berharap, kepada seluruh pengurus dan anggota, mampu meningkatkan kepercayaan diri dan pengetahuan tentang dirigen melalui acara ini, ungkap Pratista dalam sambutannya.

Pada pertemuan rutin dimaksud, Dharmayukti Karini Cabang Sawahlunto mengundang seseorang yang ahli dalam bidang dirigen, Kharisma Pratiwi Yuliasri dari Dinas Pendidikan Kota Sawahlunto. Iis sapaan akrabnya, memiliki latar belakang pendidikan dari jurusan pendidikan seni drama, tari dan musik (sendratasik) Universitas Negeri Padang.

Beberapa Hal yang Harus Diperhatikan oleh Seorang Dirigen

Selanjutnya, Iis menjelaskan mengenai definisi, syarat-syarat dan teknik yang harus dikuasai dirigen. Dirigen, ungkapnya, seseorang yang memimpin dalam suatu pertunjukan musik, orchresta atau paduan suara.

Dirigen sendiri mempunyai fungsi, mengarahkan atau menginterpretasikan sebuah musik, dalam bentuk gerakan tangan atau badan. Selain itu, jelas Iis, fungsi dirigen yang lain, guna menentukan tempo (kecepatan nada/musik), ritme (kesesuaian musik) dan dinamika (tingkatan keras lembutnya suatu nada dalam musik).

Untuk itu, Iis menekankan seorang dirigen, harus mampu mengetahui perihal tempo, ritme dan dinamika, dari lagu yang dinyanyikan oleh paduan suaranya. Seorang dirigen, menurutnya, harus peka terhadap musik atau instrumen yang diputar.

Ketika memimpin paduan suara, seorang dirigen wajib mengetahui bagian nada mana yang harus dikeraskan suaranya dan bagian nada mana, ketika harus melirihkan suara dari paduan suaranya, ungkap Iis di depan 30 pengurus dan anggota Dharmayukti Karini yang hadir.

Hal ini, turut melatarbelakangi seorang dirigen, wajib memiliki pendengaran yang baik, karena harus mengetahui dan mendengar ketidaksesuaian suara kelompok dengan nada. Penting juga bagi seorang dirigen, untuk dapat mengkomunikasikan dengan paduan suara, ketika ternyata kelompoknya mengeluarkan suara tidak sesuai. Misalnya, Iis mencontohkan, seharusnya bernyanyi dengan suara 1, tetapi paduan suara bernyanyi dengan suara 2.

"Di situlah letak pentingnya peran seorang dirigen, yang harus bisa mengembalikan kondisi, agar suara yang dihasilkan harmonis dan sesuai dengan nada dari awal, hingga akhir pertunjukkan," beber Iis.

Lebih lanjut yang tidak kalah penting, diungkapkan seorang dirigen yang sejak awal sejatinya telah menjadi sebuah pusat perhatian tersebut, haruslah memiliki kewibawaan. Dengan begitu, dirigen dapat menyalurkan energi semangatnya, kepada paduan suara, agar suara yang dihasilkan harmonis.

Paduan suara dimaksud, ungkapnya, dapat lebih fokus, apabila dirigen yang memimpin memiliki kewibawaan, sehingga menumbuhkan kepercayaan dari paduan suara kepada dirigen, guna memimpin sebuah paduan suara. Iis memberikan tips, agar selalu percaya diri, menunjukkan senyum terbaik dan ekspresi wajah, sehingga dapat mengkomunikasikan nuansa musik kepada kelompok paduan suaranya.

Ketahui Ketukan (Birama) dan Teknik Menjadi Dirigen

Kemudian, Iis menjelaskan perihal ketukan, yang harus diketahui oleh seorang dirigen. Ketukan/birama, yang biasa ditemukan dalam lagu adalah 2/4 dan 4/4. Ia mencontohkan, lagu nasional, yang memiliki ketukan 2/4 adalah Hari Merdeka, Ampar-Ampar Pisang, Manuk Dadali dan lain sebagainya. Sedangkan ketukan 4/4 terdapat dalam lagu nasional, seperti Indonesia Raya, Injit-Injit Semut, Hymne Dharmayukti Karini dan lain-lain.

Adapun gerakan tangan dalam ketukan 4/4 dilakukan oleh dirigen dengan cara, ketukan pertama arah bawah, ketukan kedua ke arah dalam kiri-kanan, ketukan ketiga buka ke arah kiri-kanan dan ketukan keempat ke arah atas.

Pada akhir pemaparannya, Iis mengajarkan kepada para peserta mengenai teknik yang harus dikuasai menjadi seorang dirigen, sebagai berikut:

- Menegakkan bentuk tubuh dan berdiri dalam posisi tegap, meskipun ada kalanya dirigen membungkuk menyesuaikan lagunya.

- Mengangkat kedua lengan tangan di depan dada secara horizontal dengan membuka ketiak. Adapun posisi tangan kanan lebih tinggi sedikit, daripada tangan kiri, sebagai sikap siap dari seorang dirigen, sebelum memulai sebuah pertunjukan musik.

- Pandangan mata harus melihat ke seluruh anggota paduan suara, dengan melihat dalam keadaan siap siaga, untuk membantu gerak tangan dan gerak bagian atas tubuh.

- Badan dapat sesekali berputar dengan pelan dari kiri-kanan dan sebaliknya, guna memberikan pandangan, agar seluruh anggota paduan suara dapat selalu fokus kepada dirigen dan kesesuaian nada.

Dengan terselenggaranya kegiatan ini, semoga dapat memberikan motivasi dan inspirasi bagi Dharmayukti Karini cabang lain, guna senantiasa melaksanakan kegiatan yang bermanfaat bagi pengurus dan anggotanya.

Penulis: Nadia Yurisa Adila
Editor: Tim MariNews