Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto secara resmi mengirimkan surat kepada Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI perihal usulan nama-nama calon anggota Komisi Yudisial (KY) periode 2025–2030.
Proses penting ini dilakukan menjelang berakhirnya masa jabatan anggota KY pada 21 Desember 2025.
Berdasarkan surat resmi bernomor R-65/Pres/10/2025, Presiden menyampaian 7 (tujuh) nama calon anggota yang merupakan hasil seleksi ketat.
Di antara daftar nama yang diajukan, dua mantan hakim menempati posisi teratas dan menjadi sorotan utama, menjanjikan pengawasan yudisial yang kuat dari internal peradilan.
Dari total tujuh calon, dua nama menonjol karena latar belakangnya yang kental dengan pengalaman sebagai penegak keadilan, yaitu F. Willem Saija dan Setyawan Hartono, keduanya merupakan mantan Hakim.
Kehadiran dua nama ini menguatkan harapan bahwa Komisi Yudisial ke depan akan memiliki pemahaman mendalam mengenai seluk-beluk praktik dan tantangan yang dihadapi para hakim di lapangan.
Hal ini krusial untuk memastikan proses pengawasan dan penegakan Kode Etik dan Pedoman Perilaku Hakim (KEPPH) berjalan secara profesional dan akuntabel.
Representasi Multidisiplin untuk Pengawasan Holistik
Selain Mantan Hakim, Presiden juga memastikan Dewan Kehormatan Hakim memiliki representasi yang kaya dari berbagai disiplin ilmu, sesuai amanat UU.
Daftar lengkap calon yang diusulkan mencerminkan komposisi yang holistik:
- Praktisi Hukum: Anita Kadir dan Desmihardi
- Akademisi Hukum: Andi Muhammad Asrun dan Abdul Chair Ramadhan
- Tokoh Masyarakat: Abhan
Presiden berharap, DPR RI dapat segera memberikan persetujuan terhadap 7 nama calon ini, sehingga penetapan pengangkatan mereka dapat segera dilakukan melalui Keputusan Presiden sebelum masa jabatan anggota KY yang lama berakhir.
Kelengkapan dokumen Daftar Riwayat Hidup juga dilampirkan sebagai bahan pertimbangan bagi DPR.
Langkah cepat Presiden ini memastikan proses regenerasi Komisi Yudisial berjalan lancar, menjamin integritas dan martabat hakim tetap terjaga di bawah pengawasan yang kuat dan multidisiplin.



