MARINews, Jakarta - Hakim Pengadilan Negeri Medan Khamazaro Waruwu menerima rentetan telepon berulang dari nomor tak dikenal sebelum rumahnya terbakar pada Selasa (4/11/2025).
Ketua Umum PP Ikatan Hakim Indonesia (IKAHI), Dr. H. Yasardin, S.H., M.Hum, mengungkapkan adanya telepon berulang dari nomor tak dikenal ke ponsel Khamazaro Waruwu dalam konferensi pers di Ruang Media Centre Mahkamah Agung, Kamis (6/11/2025).
“Sebetulnya kita belum bisa menduga-duga, tetapi menurut informasi yang bersangkutan, sebelum terjadi kebakaran ini sering ditelepon,” kata Yasardin.
Menurut Yasardin, panggilan telepon datang dari nomor tak dikenal. Namun, setiap kali diangkat, tidak ada jawaban dari penelepon dan frekuensinya sering
Peristiwa telepon berulang dari nomor tak dikenal itu mulai diterima sejak Hakim Khamazaro Waruwu menangani perkara yang kini jadi sorotan di masyarakat dan masih terus terjadi sampai sebelum rumahnya terbakar.
“Nah, tapi ini belum bisa kita pastikan berhubungan atau tidak dengan perkara yang ditangani,” kata Yasardin.
Selain itu, Yasardin mengungkapkan perlindungan hakim masih sangat minim walaupun Pasal 48 UU Kekuasaan Negara menyebutkan negara menjamin keamanan dan kesejahteraan hakim.
“Tapi realisasinya hakim hanya diamankan oleh security kantor kalau sedang berada di kantor. Kalau di rumah tidak ada sama sekali untuk keamanan, kecuali kita minta ke kepolisian,” jelas Yasardin.
Namun, jelas Yasardin, permintaan pengamanan ke kepolisian sifatnya hanya insidentil ketika terjadi ancaman.
“Apalagi kepolisian sendiri aparatnya terbatas dan tugas mereka banyak,” kata Yasardin.
Oleh karena itu Yasardin berharap ke depan Pemerintahan Presiden Prabowo dapat memberi perhatian terhadap dunia peradilan dan dapat memecahkan permasalahan keamanan hakim.
Sementara itu, Kepala Badan Urusan Administrasi Mahkamah Agung RI sekaligus Plt Kepala Biro Hukum dan Humas Mahkamah Agung RI, Dr. Sobandi, S.H.,M.H., mengatakan sudah berkoordinasi dengan Kapolda Sumatera Utara menyangkut terbakarnya rumah Hakim Khamazaro Waruwu
“Beliau (Kapolda Sumatera Utara) akan atensi dan hari ini dikirim penyidik dari Poltabes medan terhadap kasus itu. Juga untuk memberikan pengamanan terhadap korban dan keluarganya secara melekat,” kata Sobandi.
