PTA Semarang dan Universitas Muhammadiyah Surakarta Sukses Gelar Seminar Nasional Mahkamah Islam Tinggi (MIT)

Seminar ini bertujuan untuk memberikan pemahaman tentang sejarah lahirnya MIT sampai dengan bertransformasi menjadi PTA.
Seminar nasional mengenai Majelis Islam Tinggi. Foto : Dokumentasi Badilag MA
Seminar nasional mengenai Majelis Islam Tinggi. Foto : Dokumentasi Badilag MA

MARINews, Sukoharjo – Pengadilan Tinggi Agama (PTA) Semarang sukses menggelar Seminar Nasional dengan tema, “Mahkamah Islam Tinggi (MIT) Pembuka Tabir Sejarah Eksistensi Peradilan Agama dalam Reformasi Hukum dan Peradilan di Indonesia“.

Seminar yang digelar pada Kamis (23/10), merupakan hasil kerja sama antara PTA Semarang dengan Universitas Muhammadiyah Surakarta, dengan dihadiri langsung oleh Direktur Jenderal Badan Peradilan Agama, Drs. H. Muchlis, S.H., M.H. dan jajaran.

Ketua Muda Kamar Agama MA, Dr. H. Yasardin, S.H., M.Hum., menjadi Keynote Speaker dalam seminar nasional yang diikuti secara daring oleh seluruh PTA dan PA se-Indonesia tersebut.

Turut hadir sebagai para pemateri yaitu, Ketua Pengadilan Tinggi Agama Surabaya, Dr. H. Zulkarnain, S.H., M.H. dan Purnabakti Ketua Pengadilan Tinggi Agama Mataram, Dr. H. Ahmad Fadlil Sumadi, S.H., M.Hum.

Adapun Guru Besar Fakultas Hukum dan Ilmu Politik UMS Surakarta, Prof. Dr. Aidul Fitriciada Azhari, S.H. M.Hum. dan Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Prof. Dr. KH. Muhammad Amin Suma, B.A., S.H., M.A., M.M., menjadi para pembahas dalam seminar yang diikuti oleh seluruh PTA dan PA se-Indonesia.

Dirjen Badilag: Kajian mengenai MIT, Tak Sekedar Mengulangi Narasi Sejarah

Ketua PTA Semarang, Dr. Hj. Rokhanah, S.H., M.H., menuturkan, seminar ini bertujuan untuk memberikan pemahaman tentang sejarah lahirnya MIT sampai dengan bertransformasi menjadi PTA.

“Selain itu, untuk merunut jejak panjang MIT dalam dinamika kelembagaan dan kewenangan peradilan agama di Indonesia serta kontribusinya terhadap reformasi hukum di Indonesia,” ungkapnya.

Dalam kesempatan itu, Dirjen Badilag, Drs. H. Muchlis, S.H., M.H. menegaskan, pemilihan tema seminar ini, merupakan tema yang esensial dan strategis bagi diskursus hukum nasional secara keseluruhan.

“Kajian mengenai MIT, bukan sekedar mengulangi narasi sejarah. Ia adalah ikhtiar akademik untuk menempatkan peradilan agama dalam genealogi kelembagaan negara yang sesungguhnya,” tegas Muchlis.

Selanjutnya, Dirjen Badilag membuka seminar nasional secara resmi dengan ketukan palu sebanyak tiga kali dihadapan 500 peserta yang hadir.

Kegiatan bergulir dengan penandatanganan nota kesepahaman antara Badilag MA dengan Universitas Muhammadiyah Surakarta dan dilanjutkan dengan acara inti seminar nasional.

Seminar nasional dimulai dengan Keynote Speaker oleh Ketua Muda Agama MA, Dr. H. Yasardin, S.H., M.Hum dan dilanjutkan dengan para pemateri, yaitu Ketua Pengadilan Tinggi Agama Surabaya dan Purnabakti Ketua Pengadilan Tinggi Agama Mataram.

Penulis: Nadia Yurisa Adila
Editor: Tim MariNews