Hujan ekstrem yang mengguyur aceh, sumatera utara, hingga sebagian wilayah Sumatera Baray pada Selasa hingga Rabu (25-26/11/025) dalam berbagai berita nasional maupun sosial media, turut menjadi keprihatinan bagi kita semua.
Sejumlah wilayah di Aceh, Sumatera Utara hingga Sumatera Barat dilanda hujan lebat dan angin kencang hingga mengakibatkan banjir bandang.
BMKG mengungkap peningkatan bibit siklon tropis 95b memicu potensi cuaca ekstrem berupa hujan lebat serta angin kencang di wilayah Aceh, Sumatra Utara, Sumatera Barat, Riau, dan sekitarnya.
Melalui website BMKG, Kepala BMKG Teuku Faisal Fathani menyampaikan kondisi ini meningkatkan suplai air di perairan hangat Selat Malaka yang memicu pertumbuhan awan konvektif di bagian utara Sumatra.
Saat ini siklon tropis senyar berpusat di sekitar 5.0° lu dan 98.0° bt dengan tekanan udara minimum di pusat mencapai sekitar 998 hpa dan kecepatan angin maksimum di sekitar sistem mencapai 43 knot (80 km/jam).
BMKG sendiri telah mengimbau kepada warga yang terdampak untuk tetap siaga dan mengutamakan keselamatan, serta mengingatkan akan intensitas hujan tinggi dalam sepekan di berbagai wilayah, masyarakat juga diimbau oleh BMKG untuk memantau info resmi melalui kanal komunikasi BMKG yang dapat diakses melalui website BMKG, akun media sosial @infoBMKG dan aplikasi InfoBMKG.
Terlihat juga dari pemerintah daerah setempat telah mengumumkan himbauan untuk siaga terhadap potensi dampak cuaca ekstrem melalui pengumuman surat edaran.
Hingga saat ini banjir menyebabkan aktivitas umum menjadi lumpuh total termasuk kegiatan pelayanan di pengadilan.
Beberapa wilayah mengalami banjir besar yang tidak hanya berdampak pada proses pelayanan pengadilan, namun juga berdampak langsung pada tempat tinggal para hakim dan aparatur pengadilan terdampak tersebar di beberapa titik lokasi.
Tentunya keselamatan hakim dan aparatur pengadilannya dapat menjadi prioritas utama. Dengan kondisi air telah masuk ke rumah setinggi paha orang dewasa di dalam rumah dan sampai leher di luar. Kondisi banjir masih berlangsung, belum ada evakuasi akses transportasi terputus total, rumah dinas ikut terendam, dan listrik masih padam, beberapa hunian pribadi terdampak, dengan kerusakan ringan, namun kendaraan roda dua dan roda empat tidak dapat diselamatkan.
Kondisi banjir sekarang, membuat akses komunikasi terbatas dikarenakan adanya pemadaman listrik dan fasilitas umum yang rusak,hingga saat ini keluarga, kerabat, hingga teman sedang mencari tahu kondisi dan keberadaan para hakim dan pegawai.
Mari kita doakan semoga hakim dan pegawai keluarga besar pengadilan yang berada di tempat lokasi diberikan keselamatan dan kesehatan, dan mari kita mendoakan agar cuaca ekstrem tersebut berhenti dan usai.




