MARINews, Jakarta-Ketua Mahkamah Agung Yang Mulia Prof. Dr. Sunarto, S.H., M.H., menghadiri undangan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) dalam acara Pagelaran Wayang Kulit untuk merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) Bhayangkara Ke-79 yang diadakan di halaman Markas Besar Polisi Republik Indonesia (Mabes Polri) di Jakarta.
Undangan lainnya yang juga hadir pada kesempatan tersebut di antaranya Menteri Kebudayaan Dr. Fadli Zon, M.Sc., Danjen Akademi TNI Letjen Rudianto, S.M., CSFA., Sekretaris Jaksa Agung Muda Pembinaan Dr. Ponco Hartanto, S.H., M.H., dan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Ibnu Basuki Widodo, S.H., M.H.
Kedatangan para undangan tersebut disambut oleh Pandawa Lima yang diartikan dalam pemaknaan pewayangan sebagai bentuk penghormatan atas kesetiaan dan kebaikan dari para undangan yang hadir. Dalam rangkaian penyambutan tersebut, para undangan diperkenalkan dalam Pameran Wayang Nusantara yang memamerkan berbagai macam wayang dari berbagai daerah termasuk wayang dari Betawi dan Bali, hingga wayang kancil yang menggambarkan pengisahan dongeng.
Pagelaran wayang yang dimulai dengan alunan karawitan kemudian dilanjutkan dengan sambutan dari Drs. Listyo Sigit Prabowo, M.Si., yang menyampaikan bahwa diadakannya pagelaran wayang kulit ini merupakan bentuk ucapan terima kasih kepada masyarakat karena menerima Kepolisian sebagai bagian dari masyarakat. Kapolri pun menyampaikan acara ini dapat menjadi hiburan masyarakat dan mendekatkan masyarakat lebih lagi dengan kepolisian.
Pada saat bersamaan, Ketua Mahkamah Agung, berkesempatan mengucapkan selamat ulang tahun Bhayangkara ke-79 kepada Kapolri dan jajarannya. Ketua Mahkamah Agung mengapresiasi atas keaktifan kepolisian dalam berinteraksi dengan masyarakat. Hal tersebut tampak dari banyaknya masyarakat yang datang secara langsung di halaman Mabes Polri untuk menyaksikan pagelaran wayang. Sunarto menyampaikan, kepolisian sudah benar-benar terbukti menjadi bagian dari masyarakat.
Lebih lanjut, Ketua Mahkamah Agung juga mengapresiasi tema pagelaran wayang berjudul “Amartha Binangun” yang mengisahkan mengenai pembangunan kerajaan oleh Pandawa yang telah ditinggalkan oleh ayah Pandawa. Dalam hal ini, diilhami bahwa kisah pewayangan tersebut kiranya menginspirasi pembangunan Indonesia yang memerlukan sinergi kebersamaan khususnya antaraparat penegak hukum baik itu Mahkamah Agung, Kepolisian Republik Indonesia, dan Kejaksaan Agung.
Acara kemudian ditutup dengan penampilan lagu “Koyo Jogja Istimewa” yang dinyanyikan bersama oleh Kapolri, Ketua Mahkamah Agung, dan Wakil Ketua KPK dengan harmoni dan kekompakan yang hangat.
D