Kota Cimahi - Pelaksanaan apel rutin Senin pagi (22/12/2025) di Pengadilan Agama Kota Cimahi yang bertepatan dengan Peringatan Hari Ibu Tahun 2025 berlangsung khidmat.
Apel yang dilaksanakan di halaman gedung PA Kota Cimahi diikuti oleh para hakim, pejabat struktural dan fungsional, seluruh aparatur sipil negara (ASN), serta mahasiswa dan siswa peserta Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) dimulai tepat pukul 08.00 WIB.
Bertindak sebagai Pembina Apel, Wakil Ketua Pengadilan Agama Kota Cimahi, Dr. H. Al Fitri, S.Ag., S.H., M.H.I., mengangkat tema “Perempuan Berdaya dan Berkarya, Menuju Indonesia Emas 2045”, yang merupakan tema nasional Peringatan Hari Ibu Tahun 2025 dan menjadi panduan bagi instansi pemerintah maupun swasta dalam melaksanakan kegiatan peringatan.
Dalam amanatnya, Pembina Apel menegaskan pentingnya penghormatan terhadap peran ibu, baik dalam kehidupan keluarga maupun dalam membangun karakter aparatur peradilan. “Setiap insan peradilan harus menghormati dan memposisikan ibu pada tempat yang mulia. Bahkan dalam ajaran Islam ditegaskan bahwa salah satu doa yang tidak tertolak adalah doa seorang ibu untuk anaknya,” ujar Al Fitri.
Lebih lanjut, Pembina Apel juga menjelaskan bagaimana Islam memposisikan ibu sebagai pilar utama pembentukan nilai-nilai moral dan keteladanan. Oleh karena itu, nilai-nilai tersebut perlu terus diinternalisasikan di lingkungan hukum dan peradilan agar setiap aparatur mampu menjalankan tugas dan tanggung jawabnya dengan integritas, empati, dan rasa keadilan, sejalan dengan semangat pemberdayaan perempuan menuju terwujudnya Indonesia Emas 2045.
Melalui pelaksanaan apel yang bertepatan dengan Peringatan Hari Ibu ini, diharapkan seluruh aparatur Pengadilan Agama Kota Cimahi semakin menghayati dan mengamalkan nilai-nilai keteladanan, penghormatan, serta penghargaan terhadap peran ibu dan perempuan.
Momentum ini menjadi pengingat bahwa penguatan integritas, keadilan, dan kemanusiaan dalam lembaga peradilan tidak dapat dilepaskan dari nilai-nilai luhur yang ditanamkan oleh seorang ibu, sebagai fondasi penting dalam membangun peradilan agama yang profesional, berakhlak, dan berorientasi pada pelayanan publik yang berkeadilan.
