Tiada yang patut menjadi panutan terbaik dalam hidupmu selain ibu.
Ibu memang tak mempunyai hal yang mampu diberikan kepada beta selain kasih sayang sepanjang masa.
Itulah beberapa hal yang kiranya menjadi sebuah kata-kata mutiara bagi seorang ibu. Bertahun--tahun kita dididik dan dibimbing olehnya dari ketidaktahuan menjadi mengetahui banyak hal, di kala masa kecil kita hanyalah sebuah kertas putih yang tak tahu arah dan tujuan hidup dari seorang manusia, kita hanya terpaku pada kesenangan dunia fana yang memperdaya tak mempedulikan masa-masa yang akan kita jalani ketika menjalani hidup di bumi ini.
Kesabaran dan kegigihan Ibu yang telah menjadikan kita seperti sekarang ini, walaupun terkadang kita tak menghiraukan sepatah kata pun yang keluar dari mulutnya.
Bagaimana pun juga seorang Ibu takkan membiarkan anaknya menderita kelak di kemudian hari sepeninggalnya.
Ada satu hal yang selalu menjadi sebuah angan-angan yang senantiasa menjadi impian Ibu yakni kebahagiaan seorang anak yang telah dilahirkan ke dunia ini dari rahimnya.
Mereka dengan penuh cinta dan kasih sayang merawatnya. Bahkan terkadang mereka tak memperdulikan dirinya sendiri.
Bertepatan dengan tanggal 22 Desember 2025 hari ini yang merupakan hari ibu, sudah seyogianya kita mengenang sekaligus menambah jiwa kebaktian kepada bunda.
Momen hari Ibu bukan sekadar seremonial saja. Tetapi yang terpenting yakni praksis yang akan dilakukan pasca hari Ibu telah lewat.
Terkadang peringatan ini hanya menjadi sebuah hal yang hampa tanpa adanya tindak lanjut.
Ibu memang bukanlah satu-satunya orang tua yang telah melahirkan kita, tanpa adanya seorang ayah tentunya takkan mampu untuk melahirkan kita kedunia fana ini yang penuh dengan romantika kehidupan, dalam benak terkadang kita memikirkan, apa saja yang telah Ibu lakukan untuk kita.
Mulai dari kecil kita senantiasa mendapatkan perawatan baik materi maupun cinta dan kasih sayang.
Mereka tak peduli berapa banyak materi yang harus mereka keluarkan demi kebahagiaan buah hatinya.
Waktu berjalan dari bayi, ke anak-anak, kemudian remaja, hingga dewasa. Kita hampir selama 30 tahun lebih mendapat kasih sayang darinya.
Lantas ketika kita dewasa apa yang telah kita lakukan untuk membahagiakan Ibu. Ibu takkan pernah meminta balasan dari anaknya seperti ungkapan “kasih Ibu kepada Beta, bagaikan surya menyinari dunia “.
Sebesar apapun pengorbanan yang Ibu lakukan, sedikitpun mereka tak pernah mangharap kembali.
Tetapi terkadang kita lupakan semua jasa yang telah Beliau berikan kepada kita bagaikan “kacang lupa kulitnya”.
Sungguh miris ketika kita melakukan hal semacam ini.
Sosok Ibu
Dibalik kelembutannya sosoknya tersimpan harapan dan impian yang senantiasa menjadi beban moral.
Gelar Ibu memang bukan sebatas status formal saja. Melainkan ini sebuah amanat yang harus diemban olehnya.
Amanat yang merupakan beban sekaligus kebahagiaan yang telah dikirim oleh Tuhan kepadanya.
Ini akan menjadi beban jika anak yang dilahirkan tidak sesuai dengan harapan dan impiannya.
Tetapi dibalik ini tersimpan kebahagiaan jika seorang anak yang dilahirkan mampu mewujudkan setiap angan dan cita-cita darinya.
Kelembutan seorang bunda memang tak ada duanya,” Sejahat-jahatnya harimau takkan mampu untuk membunuh anaknya sendiri dan sejahat-jahatnya ular berbisa takkan mampu mematuk anaknya sendiri”.
Setiap waktu mereka senantiasa mendoakan anaknya, agar anaknya senantiasa memperoleh kebahagiaan hidup baik di dunia maupun di akhirat.
Kehidupan orang tua kita memang tak selamanya diatas, walaupun ada sebagian yang oleh Tuhan diberi kodrat untuk hidup berkecukupan.
Di saat himpitan ekonomi keluarga yang menipis mau tidak mau seorang Ibu harus membantu Ayah dalam mencari nafkah. Apalagi ketika peran seorang ayah yang merupakan tulang punggung keluarga telah tiada, mungkin karena meninggal atau perceraian.
Maka Ibu akan mendapatkan tugas ganda di satu sisi merawat anaknya dengan penuh kasih sayang dan di sisi lain mencari nafkah untuk menjamin kelangsungan hidup keluarganya.
Tugas berat yang akan diterima Ibu tentunya akan semakin besar jika kita sebagai anaknya tidak pernah menghiraukan setiap nasihat yang diberikan olehnya.
Tugas Sebagai Anak
Seorang anak sudah seyogianya melakukan yang terbaik untuk kedua orang tuanya.
Orang tua tak butuh materi dari anaknya, bagi mereka yang terpenting adalah kasih sayang dan cinta dari seorang anak.
Terkadang disaat seorang anak telah hidup mapan bersama seorang istri yang dicintainya. Mereka melupakan kedua orang tuanya yang dulu pernah merawat dan menjaganya.
Sedikitpun mereka tak pernah menjenguk kedua orang tuanya disaat keduanya telah berpisah jarak dan waktu.
Hati orang tua mana yang takkan sakit jika melihat anaknya mendzalimi kebaikan yang pernah dilakukannya.
Mereka akan terpukul dengan perbuatan yang dilakukan oleh anaknya.
Kesadaran dan tanggung jawablah yang akan memberikan solusi atas problematika semacam ini.
Anak adalah satu-satunya harapan bagi orang tuanya, dikala kesadaran anak akan tanggung jawabnya sebagai anak telah terlupakan, maka gagal lah semua impian dari kedua orang tuanya.
Maka dari itu kita sebagai seorang anak yang mempunyai kepribadian yang baik sudah seharusnya mengemban misi dan amanat kesadaran akan tanggung jawab.
Setinggi apapun prestasi yang telah kita dapatkan, sebesar apapun materi yang telah kita raih, takkan pernah ada jika orang tua terutama ibu takkan pernah melahirkan kita di dunia ini.
Suatu hal yang terbilang kecil, tetapi akan membawa dampak yang besar jika kita melupakan semua latar belakang hidup kita bersama kedua orang tua tercinta.
Keberhasilan seorang anak bukanlah sebuah pencapaian anak semata, melainkan ada kekuatan doa dan dukungan dari orang tua yang telah memberikan spirit untuk kemajuan anaknya.
Oleh karena itu tetaplah menjadi anak yang senantiasa menjunjung tinggi harkat dan martabat kedua orang tua melalui pencapaian-pencapaian yang luar biasa demi kebahagian orang tua.
Selamat hari Ibu, sebuah momen untuk perubahan mindset yang keliru bertahun-tahun lamanya.




