Palu hakim atau yang dikenal sebagai gavel, salah satu simbol universal dalam sistem peradilan di seluruh dunia. Lebih dari sekadar alat, wujudnya adalah perpanjangan dari otoritas, ketertiban, dan finalitas hukum. Setiap ketukan yang bergema di ruang sidang, bukan hanya suara, melainkan penegasan filosofi mendalam tentang keadilan dan tatanan hukum.
Jejak Sejarah, dari Lelang hingga Lembaga Peradilan
Meskipun palu hakim identik dengan ruang sidang, asal-usulnya ternyata tidak langsung terpaut dengan dunia hukum. Sejarahnya jauh lebih pragmatis. Palu adalah salah satu alat tertua manusia, digunakan untuk membentuk, membangun, dan menghancurkan.
Abad pertengahan (middle ages) dan perdagangan, sejarah menunjukkan palu sudah digunakan dalam pelelangan sejak abad pertengahan. Ketukan palu, berfungsi sebagai penanda finalitas transaksi. Sebuah konsep, yang diadopsi dalam konteks hukum. Ketika palu dipukul, mirip dengan deal is done atau terjual, sehingga bunyi palu secara intuitif, seperti sebuah pengesahan terhadap sesuatu hal.
Kemudian penggunaan palu mulai tersebar lewat Kolonialisme, di mana banyak negara penjajah menerapkan sistem hukumnya, kepada negara jajahan di berbagai benua, baik sistem civil law maupun common law, sehingga lembaga peradilan di berbagai negara, hakimnya menggunakan palu. Berkat popularitas drama-drama hukum Amerika dan pengaruh budaya pop, citra hakim menggunakan palu dalam memutuskan suatu perkara, telah menyebar ke seluruh dunia. Meskipun kenyataannya, tidak semua sistem hukum (misalnya, di Inggris atau Wales), gunakan palu di ruang sidang.
Makna Filosofis Palu sebagai Simbol Gema Kedaulatan Hukum
Penggunaan palu oleh hakim, melebihi sekadar fungsi praktis dan bukan tindakan seremonial, tetapi miliki dimensi simbolis, yang mendalam. Berikut beberapa makna filosofisnya:
A. Penegasan Otoritas: Setiap ketukan palu berfungsi, sebagai pernyataan visual dan audio dari kekuasaan hakim di ruang sidang. Hal ini menegaskan hakim, adalah wakil resmi kedaulatan hukum, dan keputusan yang diambilnya, bersifat final sertra mengikat. Hal tersebut, cara non-verbal untuk menyampaikan, sesuatu yang diputuskan, merupakan hukum di sini.
B. Pengaturan Ketertiban dari Kekacauan: Ruang sidang sering kali dipenuhi emosi, argumen kuat, dan kekacauan. Ketukan palu yang tajam, berfungsi hentikan semua hiruk-pikuk dan mengembalikan konsentrasi pada proses hukum. Ini mencerminkan, bagaimana hukum menciptakan ketertiban dari keadaan kacau dan tegaskan bahwa hukum itu sendiri, adalah yang tertinggi.
C. Finalitas dan Titik Balik: Ini adalah makna paling mendalam. Ketukan palu saat putusan dibacakan atau persidangan ditutup, menandakan selesainya proses. Bentuknya, adalah saat semua argumen dihentikan, semua bukti dievaluasi, dan sebuah keputusan dibuat. Palu secara metaforis, menutup bagian tertentu dari proses hukum, mengakhiri ketidakpastian dan memulai konsekuensi hukum.
D. Simbol Keadilan yang Tegas: Bentuk dan suara palu yang kuat, menyiratkan ketegasan dan tanpa kompromi dalam penegakan keadilan. Ini menunjukkan bahwa keputusan yang diambil adalah hasil dari pertimbangan yang matang dan objektif, bertujuan untuk menegakkan kebenaran berdasarkan hukum.
E. Warisan dan Tradisi Hukum: Penggunaan palu juga menghubungkan praktik peradilan saat ini dengan tradisi hukum yang telah ada lama. Hal ini, mengingatkan kesinambungan institusi peradilan yang tetap tegak sepanjang waktu dan menegakkan prinsip keadilan di semua generasi.
Secara keseluruhan, palu hakim adalah alat sederhana, namun sarat makna. Setiap ketukannya mencerminkan prinsip-prinsip dasar yang mendasari sistem peradilan kita: otoritas, ketertiban, dan pencarian keadilan yang tiada henti.
Sumber Referensi:
- Judiciaries Worldwide - Federal Judicial Center. https://judiciariesworldwide.fjc.gov/gavels
- George Glazer Gallery, Antiques - Gavel to Gavel Coverage: About Gavels. https://www.georgeglazer.com/wpmain/about-gavels/
- Judicial Shop - Discover the Rich History of the Gavel in Legal Tradition. https://judicialshop.com/blogs/news/discover-the-rich-history-of-the-gavel-in-legal-tradition
- Wonderopolis - Why Do Judges Use Those Tiny Hammers?. https://wonderopolis.org/wonder/Why-Do-Judges-Use-Those-Tiny-Hammers