MARINews, Jakarta - Mahkamah Agung (30/12/2025) telah menggelar Lomba Foto Peradilan 2025. Dari ratusan karya, terpilih 10 foto yang tak hanya menangkap momen, tetapi juga narasi hukum yang manusiawi, transparan, dan penuh emosi.
Lomba Foto Peradilan 2025 merupakan bagian dari acara Apresiasi dan Refleksi Mahkamah Agung 2025, telah menarik minat luar biasa: 811 karya dari warga peradilan, jurnalis, masyarakat hingga pelajar mengikuti lomba ini, meningkat 28% dari tahun sebelumnya. Tema yang diusung adalah “Pengadilan Bermartabat, Negara Berdaulat”.
Melalui Keputusan Ketua Kelompok Kerja Nomor 06/POKJA-LFP/SK/XII/2025, dengan Dewan Juri yang terdiri dari YM Hakim Agung Lucas Prakoso (Mahkamah Agung), Agung Pambudhy (perwakilan DetikFoto), dan Dita Alangkala (fotografer profesional), telah terkumpul karya-karya yang telah menangkap nuansa praktik peradilan di Indonesia, mulai dari perjuangan penegakan keadilan, aksesibilitas, humanisme, hingga representasi keadilan yang inklusif dan transparan.
Berikut adalah pemenang dari tiap kategori:
Pada kategori Warga Peradilan, Isnanto Nugroho dari Suwasa Gorontalo keluar sebagai juara pertama dengan foto berjudul "Sang Penegak Keadilan Dalam Kegelapan". Karya ini menggambarkan simbolik perjuangan hakim dalam menegakkan keadilan di tengah tantangan. Juara kedua diraih Ajeng Siti Wahyuni dari Wakatobi dengan "Berbeda Iman, Satu Nurani: Berdoa untuk Keadilan", sementara juara ketiga diperoleh Agit Bayu Sumantri dari Pangkal Pinang lewat foto bertema inklusivitas berjudul "Peradilan Inklusif: Sebuah Keniscayaan di PN Koba".

Di kategori Wartawan/Jurnalis, Subekti dari Jakarta meraih juara pertama dengan foto berjudul "Vonis Bebas Haris Azhar dan Fatia: Sebuah Titik Terang di Tengah Kritik Terhadap Peradilan Indonesia". Foto tersebut mengabadikan momen persidangan yang mendapat sorotan publik. Juara kedua dan ketiga masing-masing diraih Mohammad Hashemi Rafsanjani dari Serang dengan "Sesuai Harapan" dan Mochammad Risyal Hidayat dari Samarinda dengan "Sidang Tetap Berlangsung Daring", yang mengangkat adaptasi teknologi dalam proses peradilan.

Sementara pada kategori Umum dan Pelajar, Andaru Firmansyah dari Bandung menjadi juara pertama dengan karya "Akses Keadilan Tanpa Batas di PN Bale Bandung". Juara kedua Anom Harya dari Denpasar mengusung tema "Pengadilan Ramah Anak", dan juara ketiga Mohamad Aripin dari Lumajang menyoroti kesetaraan gender lewat foto "Perempuan Berani, Peradilan Adil".

Terakhir, kategori Favorit dimenangkan Akhmat Haridi dari Wonosobo dengan judul "Sidang Perbaikan Nama Ijasah".

Melalui pengumuman ini, Mahkamah Agung tidak hanya merayakan prestasi fotografi, tetapi juga membuka ruang partisipasi publik dalam memicu peran serta aktif masyarakat, serta memberikan apresiasi kepada segenap insan peradilan yang berkontribusi langsung terhadap kemajuan dan pembaruan peradilan. Dengan ditutupnya Lomba Foto Peradilan 2025, Mahkamah Agung berharap kegiatan ini dapat terus menjadi wahana komunikasi antara institusi peradilan dan masyarakat, serta mendorong perhatian terhadap perjalanan hukum Indonesia ke depan.





