MARINews, Jakarta — Pada Kamis (11/12), Biro Hukum dan Humas Mahkamah Agung Republik Indonesia kembali melanjutkan rangkaian penguatan peran media peradilan melalui penyelenggaraan Rapat Koordinasi dan Sosialisasi Penulisan bagi para Kontributor Daerah MARINews terpilih, Kamis (11/12).
Kegiatan ini menjadi langkah strategis dalam memastikan kualitas pemberitaan yang disajikan MARINews sebagai portal berita resmi Mahkamah Agung RI tetap akurat, informatif, dan mencerminkan wajah peradilan yang modern serta berintegritas.
Kegiatan dibuka oleh Dr. H. Sobandi, S.H., M.H., selaku Kepala Badan Urusan Administrasi (BUA) Mahkamah Agung RI sekaligus Plt. Kepala Biro Humas MA RI. Dalam sambutannya, beliau menegaskan bahwa MARINews memiliki posisi penting sebagai instrumen komunikasi publik Mahkamah Agung.
“MARINews adalah salah satu media yang berperan untuk mewujudkan visi dan misi Mahkamah Agung. Melalui media inilah kita tidak hanya menegakkan keadilan, tetapi juga memperlihatkan bahwa keadilan itu benar-benar ditegakkan. Ini adalah tugas kita bersama dalam meningkatkan citra Mahkamah Agung di mata masyarakat,” ujar Sobandi.
Beliau menekankan transparansi informasi merupakan bagian penting dari upaya membangun kepercayaan publik.
Karena itu, kontribusi para penulis dan kontributor dari seluruh Indonesia diperlukan untuk memastikan bahwa berita-berita terkait peradilan dapat tersampaikan secara objektif, aktual, dan konstruktif.
Setelah itu, sambutan dilanjutkan oleh Dr. Riki Perdana Raya Waruwu, S.H., M.H., selaku Koordinator Redaksi MARINews.
Dalam pemaparannya, Riki menyampaikan tiga prinsip utama yang harus dipegang oleh setiap kontributor MARINews, yaitu akurasi berita, responsivitas dan aktualitas, serta konsistensi pemberitaan.
Pertama, mengenai akurasi, Riki menegaskan kesalahan informasi sekecil apa pun dapat berdampak besar terhadap kepercayaan masyarakat kepada Mahkamah Agung. Karena itu, setiap berita harus berbasis data, bukan opini.
“Opini hanya boleh ditempatkan pada kolom opini. Jika itu berita, maka tidak boleh ada unsur opini di dalamnya,” tegasnya.
Kedua, aspek responsivitas. Riki menekankan berita yang disampaikan pada hari yang sama akan memiliki nilai informasi yang lebih kuat, terutama ketika menyangkut agenda atau kegiatan resmi Mahkamah Agung.
Ketiga, konsistensi. Kontributor diminta untuk berkomitmen mengirimkan berita secara berkala agar informasi mengenai peradilan tetap mengalir dan tersedia bagi publik secara berkesinambungan.
Dalam kesempatan tersebut, Riki juga mengingatkan bahwa MARINews memprioritaskan berita konstruktif dan positif mengenai Mahkamah Agung.
Setiap pemberitaan harus mencerminkan bahwa lembaga peradilan Indonesia bekerja profesional, melayani masyarakat, dan menjalankan fungsinya dalam mewujudkan keadilan masyarakat.
“Hukum dan peradilan bukan hanya harus ditegakkan, tetapi harus tampak ditegakkan. Dan salah satu cara menunjukkannya adalah melalui MARINews,” tambahnya.
Acara kemudian dilanjutkan dengan sesi Sosialisasi Pedoman Penulisan, yang diberikan oleh Tim Redaksi MARINews. Materi meliputi standar penulisan berita, struktur pelaporan kegiatan peradilan, teknik wawancara, hingga tata kelola editorial.
Sosialisasi ini diharapkan menjadi pedoman praktis bagi kontributor daerah dalam menghasilkan berita yang sesuai dengan standar profesional media resmi Mahkamah Agung.
Melalui kegiatan ini, Mahkamah Agung RI menegaskan komitmennya untuk memperkuat komunikasi publik dan memastikan bahwa informasi seputar dunia peradilan dapat diakses masyarakat secara mudah, cepat, dan kredibel.
Rapat koordinasi dan sosialisasi penulisan ini sekaligus menjadi momentum konsolidasi awal bagi para kontributor MARINews terpilih dalam mendukung perwujudan peradilan yang transparan, informatif, dan berintegritas.
